Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi besar-besaran di tubuh Polri. Salah satu pejabat kepolisan yang dirotasi adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Kini ia dipromosikan menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang telah memasuki masa pensiun. Sementara posisi Kapolda Metro Jaya akan diisi oleh Irjen Karyoto.
Lalu seperti apa sepak terjang Irjen Fadil Imran selama di kepolisian? Berikut ulasannya.
Fadil Imran merupakan perwira polisi lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Sebelum menjadi orang nomor satu di Polda Metro Jaya, ia menduduki sejumlah posisi penting di Korps Bhayangkara.
Baca Juga: Rotasi di Tubuh Polri, 473 Personel Dimutasi, Siapa Saja?
Di Jakarta, pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 itu pernah beberapa kali diamanatkan menjadi Kapolsek, di antaranya Kapolsek Cengkareng hingga Kapolsek Tanah Abang.
Ia juga pernah ditugaskan di luar Jakarta, di antaranya di Polda Kepulauan Riau untuk menduduki jabatan sebagai Dirreskrimum.
Setelah bertugas di Kepri, ia kembali Ke Jakarta dengan menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat. Kemudian, Fadil dimutasi ke Mabes Polri dengan menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Ia kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya dan tak lama setelah itu ia dirotasi menjadi Wadirtipideksus Bareskrim Polri.
Selama di Mabes Polri, Fadil tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting, yakni Dirtipidsiber Bareskrim Polri dan Dirtipidter Bareskrim Polri.
Dari Bareskrim Polri, ia kembali dirotasi dan ditunjuk menjadi Sahlisosbud Kapolri dan akhirnya menjadi Kapolda Jawa Timur. Setelah itu, ia kembali lagi ke Jakarta dengan menjadi Kapolda Metro Jaya.
Kasus-kasus yang ditangani Fadil Imran
Selama menjadi kapolda, ada sejumlah kasus besar yang dihadapi oleh Fadil Imran. Di antaranya adalah peristiwa pembunuhan di luar hukum (unlawful killing) terhadap enam laskar FPI.
Peristiwa penembakan dan pembunuhan itu terjadi terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 7 Desember 2020.
Fadil Imran juga memiliki peran besar dalam pengungkapan kasus narkoba yang menyeret rekan sejawatnya mantan Kapolda Sumbar, Teddy Minahasa.
Oktober 2022, malam hari ketika kasus tersebut akan dibongkar, Fadil sempat mengumpulkan dan mengarahkan jajaran Polda Metro Jaya.
Salah satu arahan yang diberikan Fadil adalah agar jajarannya bersikap professional, objektif dan sensitif atas semua yang dilaporkan masyarakat.
Fadil Imran juga pernah terseret dalam kasus pembunuhan berencana ternadap Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.
Ketika kasus itu bergulir, tersebar video dirinya tengah berpelukan dengan Ferdy Sambo yang ketika itu berada di pusaran kasus pembunuhan Brigadir J.
Kontributor : Damayanti Kahyangan