Suara.com - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, bahwa pihaknya berharap dalam pekan ini pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia. Terlebih usai melakukan negosiasi dengan FIFA diharapkan membawa hasil positif.
"Kami berharap minggu ini ya, satu minggu ini sudah tuntas sikap pemerintah dan solusi dari pemerintah setelah berkomunikasi dengan pihak FIFA," kata Huda kepada wartawan dikutip Rabu (29/3/2023).
Huda menyampaikan, jika nanti sudah ada kompromi dengan semua pihak maka kemungkinan mengundur pelaksanaan bisa saja terjadi.
"Kalau sudah ada kompromi misalnya, kalau dirasa delay, kan sebenarnya juga belum delay juga ya. Kan ini drawing-nya sebenarnya tanggal 31 Maret gitu," tuturnya.
Menurutnya, jika sudah ada kesepakatan dalam pekan ini maka bisa segera disampaikan ke pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi. Ia menegaskan, pada prinsipnya Komisi X hanya mendesak agar solusi segera dihadirkan.
"Kalau misalnya sehari dua hari ini udah ada kesepakatan titik temu dengan FIFA kan bisa langsung diumumkan oleh pemerintah," tuturnya.
"Prinsipnya komisi 10 tadi mendesak pemerintah untuk segera bersikap dan mencari solusi," sambungnya.
Untuk itu, Huda menyampaikan, pihaknya meminta agar dalam pekan ini masalah terkait Piala Dunia U-20 terlebih soal adanya penolakan terhadap timnas Israel bertanding bisa terselesaikan.
"Ya kita berharap pekan ini sudah harus ada solusi, kalau perlu ya tiga hari ini deh malahan," pungkasnya.
Baca Juga: Temui FIFA, Begini Respons Erick Thohir yang Ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk Bertolak ke Swiss
Banjir Penolakan
Penolakan Timnas Israel U-20 dalam salah satu agenda Piala Dunia U-20 di Indonesia, yaitu drawing turnamen dari berbagai pihak berbuntut panjang.
Penolakan Israel yang paling mencuri perhatian yakni dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, Wayan Koster. Dampaknya, Indonesia bisa menerima hukuman terberat dari FIFA yakni pembekuan sepakbola secara keseluruhan.
Ganjar dan Koster sendiri sebelumnya sudah mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan Timnas Israel sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina sesuai amanat Presiden RI pertama, Soekarno.
Padahal, belakangan Dubes Palestina sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Penolakan Israel ternyata tidak muncul dari Ganjar dan koster sebagai individu melainkan juga datang dari pertai yang menaungi mereka, PDI Perjuangan. Sejumlah DPD sudah menyatakan bahwa mereka menolak Israel dengan alasan yang sama dengan kedua kader mereka tersebut.