Suara.com - Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat misterius di bulan Ramadhan. Setiap umat Islam akan berusaha menggapainya karena percaya bahwa malam lailatul qadar adalah malam penuh berkah. Yang jarang diketahui orang adalah bagaimana tanda mendapatkan lailatul qadar?
Pertanyaan yang ditanyakan oleh sejuta umat Islam ini dijawab oleh Buya Yahya. Ia mengatakan, tanda bahwa seseorang mendapatkan lailatul Qadar adalah adanya perubahan dalam diri setelah keluar dari bulan Ramadhan. Jadi, tanda mendapat lailatul qadar tidak ada kaitannya dengan mitos atau hal tak masuk akal tertentu.
Misalnya mitos yang berkembang di masyarakat adalah air membeku saat malam lailatul qadar. Selain itu, ada yang mengatakan pohon pun bersujud kepada Allah SWT. Banyak yang mempercayai hal-hal yang jika dinalar tidak akan masuk akal.
Namun tanda sebenarnya seseorang mendapat lailatul qadar adalah terjadinya perubahan baik dalam diri seseorang. Buya Yahya menggambarkan, jika sebelum Ramadhan, Anda melakukan banyak kemaksiatan, di bulan setelah Ramadhan, Anda justru memiliki lebih banyak niat untuk berbuat kebaikan.
"Anda punya 10 kemaksiatan Ternyata kau menjadi 9 atau menjadi delapan. Berkurang dosa Anda, ibadah meningkat," kata Buya Yahya.
Kalau ada perubahan berarti Anda mendapatkan lailatul qadar. Jadi mari kita lihat diri sendiri, apakah ada perubahan sikap ke arah yang lebih baik?
Buya Yahya mencontohkan misalnya kepada istri semakin lembut dan penuh kasih. Istri pada suami suami semakin hormat.
Semakin mudah kita meredakan emosi, artinya keinginan kita mendapatkan lailatul Qadar telah dikabulkan oleh Allah SWT.
Ketika kita menjadi semakin baik kepada sesama manusia dan mejadi semakin dekat kepada Allah SWT. Itu juga merupakan tanda bahwasanya Anda mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Memohon Ampunan pada Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan 2023, Berikut Penjelasan Rasulullah SAW
Lailatul Qadar atau dikenal sebagai malam Tersuci dalam kalender Islam. Pada malam ini, Malaikat Jibril mengungkapkan ayat-ayat pertama Alquran kepada Nabi Muhammad (SAW).