Penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Legislator PDIP Tak Setuju Soal Politik Jangan Dicampuradukan dengan Olahraga

Selasa, 28 Maret 2023 | 22:56 WIB
Penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Legislator PDIP Tak Setuju Soal Politik Jangan Dicampuradukan dengan Olahraga
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira, mengaku tak setuju jika ada pernyataan yang menyatakan jangan mencampuradukan politik dengan olahraga.

Pernyataan Andreas itu menyusul soal adanya sikap penolakan terhadap Timnas sepak bola Israel bermain di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20. Salah satu penolakan keras datang dari politisi PDIP yang juga Gubernur Bali Gubernur Bali Wayan Koster.

"Yang seharusnya kita tahu lebih dulu, dan kita sudah antisipasi karena apa, ini sekarang berkembang di kita, seolah-olah olahraga itu tidak kaitannya dengan politik gitu, Menurut saya tidak benar, saya beda pendapat dengan kebanyakan orang yang mengatakan seperti itu," kata Andreas dalam rapat kerja Komisi X bersama dengan Plt Menpora di Kompleks Parlemem, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Andreas bersikukuh jika proses menciptakan event olahraga itu banyak hal berkaitan dengan politik. Baik dari segi keamanan, ekonomi, hingga sosial juga.

Baca Juga: PSSI Lagi Lobi-lobi FIFA Soal Piala Dunia U-20, Plt Menpora: Saya Wanti-wanti Jangan Sampai Tabrak Konstitusi

Di lain sisi Andreas, mengatakan seharusnya pemerintah dan PSSI bisa mengantisipasi lebih awal terhadap Israel sebelum lolos ke putaran Piala Dunia U-20.

"Kalau kita antisipasi ketika dia masuk lolos klarifikasi, seharusnya dari awal kita harus bisa lebih dahulu mengantisipasi ini, karena itu tadi dia datang jadi masalah, kontroversi, dia tidak datang jadi kontroversi juga gitu," tuturnya.

Ia pun berharap agar ke depan harus ada jalan keluar yang ditempuh terhadap persoalan Piala Dunia U-20 tersebut. Terlebih juga dinamika yang terjadi harus jadi pelajaran ke depan.

"Saya kira ini akan menjadi pelajaran berharga buat kita karena kita masih ingin mengapply piala dunia, masih ingin aplly olimpiade ke depan, kalau seperti inikita tidak dari awal kita antisipasi akan terjadi terus menerus, memang ini bukan hal yang membuat kita bangsa gagal di dalam pembangunan sumber daya manusia," tuturnya.

"Tetapi saya kira bagaimana pun menghargai keinginan masyarakat untuk ya untuk menikmato even olahraga yang mereka gemari, saya kira ini tugas kita bersama," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20: Indonesia Konsisten Bela Kemerdekaan Palestina

Rapat Bersama

Sebelumnya, Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja bersama Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023) malam. Rapat ini salah satunya membahas mengenai dinamika Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Ia memyampaikan rapat ini digelar dengan tiga agenda yakni pertama, persiapan pelaksanaan FIFA World Cup U-20, kedua, persiapan Sea Games 2023 di Kamboja, dan terakhir evaluasi program kerja Kemenpora pada 2023.

Huda menyampaikan, jika Komisi X DPR RI mengikuti berbagai dinamika yang terjadi terutama soal penyelenggaraan Piala Dunia U-20, terutama soal adanya penolakan terhadap Timnas sepak bola Israel berlaga dalam ajang tersebut.

"Dinamika yang terakhir sampai batalnya drawing, yang semestinya dilaksanakan pada akhir bulan maret ini, di ruang publik terjadi spekulasi di mana ada yang memaknai berarti penyelenggaraan U-20 kemungkinan tidak bisa dilaksanakan di Indonesia," kata Huda dalam rapat.

Menurutnya, kekinian banyak para pencinta bola sangat menyayangkan kalau Piala Dunia U-20 Indonesia tidak bisa terselenggara dengan baik dan akhirnya batal diselenggarakan. Apalagi, kata dia, jika event tersebut dibatalkan maka akan ada sanksi yang mengancam bagi Indonesia.

"Tentu fakta objektif ini tidak bisa kita abaikan bersama kita ingin dua-duanya bisa dilaksanakan dan sikap pemerintah menyangkut soal tidak boleh ada penjajahan di muka bumi ini, termasuk dukungan pemerintah kepada Palestina tetap harus terus kita jaga sebagai prinsip dan sebagai pokok sikap politik," tuturnya.

Huda berharap prinsip politik dan penyelenggaraan olahraga tersebut harus bisa berjalan beriringan tidak boleh saling mengingkari. Untuk itu, ia meminta pemerintah harus bisa menuntaskan segala permasalahan yang ada.

"Kita apresiasi 20 menit yang lalu presiden memberikan konpers yang pada prinsipnya dimungkinkan 2 hal ini bisa berjalan. Tentu dengan berkompromi, lobi dengan FIFA apa yang terbaik yang bisa kita lakukan supaya pelaksanaan U-20 ini bisa tetap kita laksanakan," tuturnya.

Lebih lanjut ia pun mendesak supaya pemerintah mengambil inisiatif secepatnya. Mengingat juga perhelatan Piala Dunia U-20 ini akan segera terlaksana dalam waktu yang mepet.

"Karena itu mendorong supaya pemerintah mengambil inisiatif, secepatnya, karena waktu yang cukup pendek ini untuk memastikan ada jalan terbaik, dari dinamika yang sedang kita hadapi bersama," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI