Perang Sarung Selalu Jadi Sorotan saat Ramadhan, KPAI Minta Iklan Produk Sarung Aktif Kampanyekan Tanpa Kekerasan

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 28 Maret 2023 | 16:25 WIB
Perang Sarung Selalu Jadi Sorotan saat Ramadhan, KPAI Minta Iklan Produk Sarung Aktif Kampanyekan Tanpa Kekerasan
Komisioner KPAI Jasra Putra. [Instagram@jasraputra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri sejumlah anak-anak hingga remaja di berbagai Indonesia kerap membuat resah karena melakukan perang sarung.

Adanya korban jiwa hingga anak yang ditangkap pihak kepolisian karena melakukan perang sarung menjadi sorotan Wakil Ketua KPAI Jasra Putra.

Jasra mengajak perusahaan sarung ikut terlibat dalam melakukan pencegahan. Salah satunya bisa mereka lakukan saat iklan produk sarung dengan menyelipkan pesan edukasi.

"Iklan-iklan produk sarung dapat aktif bersama masyarakat mengkampanyekan gerakan refleksi, aktif tanpa kekerasan. Kita ajak anak anak menjadi pengurang dampak kekerasan, pengurang dampak negatif produk produk, menjadi anak anak yang produktif dan kreatif dalam melihat sebuah produk," ujar Jasra dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Fenomena Perang Sarung: Dahulu dan Sekarang Berbeda, Dijadikan Momen Tawuran Bulan Ramadan

"Mengembalikan sarung dan aksessioris penyertanya menjadi nilai positif bagi anak. Artinya para pemilik industri dan penjual sarung dapat bersama sama berperan aktif, mendukung masyarakat," jasra menambahkan.

Lebih lanjut, Jasra kemudian mengingatkan pada ketua RT setempat, termasuk pengurus tempat ibadah sepeerti masjid atau musala memberikan edukasi apabila anak di sekitarnya terlibat perang sarung.

"Bersama rumah ibadah menyentuh anak-anak dengan kegiatan yang mendukung tumbuh kembang secara positif," katanya.

Ia kemudian menegaskan peran orangtua juga penting dalam pengawasan pada anak-anaknya. Persoalan yang terus berulang setiap tahunnya ini kata dia, harus dicari solusinya bersama.

"Tentu para orang tua, rumah ibadah, punya peran mendamaikan, menganggap ini hal serius dan mendiskusikannya," jelasnya.

Baca Juga: Dipicu Tarung Sarung, Kasus Klitih di Jogja Meningkat

Nyawa Melayang

Pada awal Ramadhan 1443 hijriah, Nyawa Muhamad Jatmico (29) tidak tertolong. Nyawa Jatmico tidak tertolong saat dibawa ke Rumah Sakit Tarakan usai kehilangan banyak darah.

Polisi saat memberikan pembinaan fisik terukur kepada 10 remaja yang hendak perang sarung setiap bulan Ramadhan, di Bulakrejo Sukoharjo, Minggu (26/3/2023) dini hari. ANTARA/HO- Humas Polres Sukoharjo.
Polisi saat memberikan pembinaan fisik terukur kepada 10 remaja yang hendak perang sarung setiap bulan Ramadhan, di Bulakrejo Sukoharjo, Minggu (26/3/2023) dini hari. ANTARA/HO- Humas Polres Sukoharjo.

Jatmico yang merupakan warga RT 16/8 Jatipulo, Palmerah Jakarta Barat ini tewas akibat luka sabetan senjata tajam di bagian pinggang atas saat perang sarung di Jalan Banjir Kanal Barat, Jatipulo Jakarta Barat pada Kamis (23/3) dinihari.

Terbaru dua remaja pada Senin (27/3/2023) pagi digiring ke Polsek Pondok Gede karena terlibat dalam tawuran atau perang sarung di wilayah Jatimakmur, Kota Bekasi.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Saputra menuturkan tawuran antarkepompok remaja awalnya dari perang sarung. Kemudian sarung mereka diikat dengan batu, besi hingga membawa sejumlah senjata tajam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI