Suara.com - Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 kini bernasib di ujung tanduk usai ramai sikap penolakan terhadap Timnas Israel yang akan berlaga dalam perhelatan tersebut.
Adapun sebagai buntut sikap Indonesia terhadap Israel, drawing pembagian grup yang direncanakan pada 31 Maret 2023 di Bali dibatalkan.
Kini muncul isu yang membuat warganet emosi, yakni terkait Argentina yang bersiap menggantikan Indonesia dengan tuan rumah. Tak hanya itu, eks pengurus PSSI mengungkap FIFA telah menunjuk Peru sebagai pengganti Indonesia.
Status tuan rumah jadi rebutan Argentina dan Peru, warganet mencak-mencak
Baca Juga: MAKI Pasang Badan untuk Kejati Bali, Usut Tuntas Dugaan Korupsi SPI Unud
Organisasi sepakbola Argentina, AFA mengaku pihaknya siap untuk menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah. Bahkan mereka mengaku telah mengutarakan keraguan mereka terhadap kapabilitas Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan ini.
"Ini adalah kedua kalinya AFA (federasi sepak bola Argentina) memperingatkan FIFA, bahwa beberapa pekan lalu muncul keraguan Indonesia. Mereka juga menawarkan diri agar Argentina sebagai tuan rumah," bunyi pernyataan resmi AFA melalui laporan media Argentina, Infobae.
Tak cukup di situ, mantan pengurus PSSI, Yesayas Oktavianus mengungkap pemerintah telah menerima surat pembatalan turnamen dari FIFA.
Lebih lanjut Yesayas mengungkap FIFA telah menentukan nama pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yakni Peru.
Reaksi amarah warganet tak terima Indonesia ditikung
Baca Juga: Setelah Kalahkan Burundi di Laga Pertama, Timnas Mantap Menatap Laga Kedua
Kini lini masa media sosial dipenuhi dengan luapan emosi warganet terkait isu tersebut.
Para pencinta bola menyayangkan pihak-pihak yang menyatakan penolakan terhadap Israel sehingga membuat impian sepakbola Indonesia bisa menjadi tuan rumah ajang bergengsi itu.
"Gak habis pikir perjuangan panjang para pengurus PSSI yg ngajuin Indonesia jadi tuan rumah diambang kegagalan hanya dalam waktu beberapa hari aja. Kemungkinan sanksi dari FIFA. Jan** lah orang-orang yang nolak Israel," kata seorang warganet melalui Twitter.
Warganet lain bahkan mengaitkan bahwa polemik ini merupakan imbas karma dari Insiden Kanjuruhan.
"Karma penanganan kasus Kanjuruhan yang asal-asalan malah ke turnamen internasional," tulis warganet lain.
Warganet lainnya bahkan sampai menilai para politisi yang menolak Israel cari muka dan membuat PSSI mendapat imbas yang serius.
"Wahai partai-partai yang kemarin cari muka dengan memanfaatkan sepak bola. Kalian musuh anak bola. Makin mantap buat golput (lagi)," kata warganet.
Warganet lain menyayangkan FIFA memasang standar ganda bahwa mereka tutup mata terhadap tindakan boikot terhadap Rusia yang berperang dengan Ukraina.
"FIFA kan standar ganda, kenapa pada marah-marah?. Rusia aja kan yang perang pemerintahannya, bukan sepak bolanya kenapa di ban kemaren," tulis lainnya.
Kontributor : Armand Ilham