Suara.com - Kejadian kebakaran kapal tanker kembali terjadi. Kali ini, Kapal tanker MT Kristin Surabaya yang diketahui mengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertamina terekam kamera masyarakat sekitar Mataram, Nusa Tenggara Barat terbakar saat berada di area pantai Kelurahan Bintaro, Mataram sekitar pukul 14.45 WITA.
Kejadian ini pun menghebohkan warga sekitar yang melihat gumpalan asap hitam keluar dari kapal tersebut dan banyak warga yang berteriak melihat kejadian tersebut. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah selengkapnya.
1. Kapal menuju Teluk Benoa Bali
Kejadian kapal terbakar ini dikonfirmasi oleh Kapolres Mataram, Kombes Pol Mustofa yang mengungkap tujuan awal kapal MT Kristin tersebut. Kapal MT Kristin yang membawa 5 ribu kiloliter BBM tersebut awalnya menuju Teluk Benoa Bali dan akan menempatkan stok atau dropping BBM tersebut di depo di sana.
Baca Juga: Pertamina Delivery Service Siap Bantu Kendaraan yang Kehabisan BBM di Jalan, Begini Prosedurnya
Namun, stok di depo Teluk Benoa sudah penuh sehingga membuat Kapal MT Kristin harus mencari depo lain. Alhasil, Kapal MT Kristin pun mengubah haluan ke depo Ampenan, Mataram, NTB.
2. Diduga meledak saat turunkan jangkar
Antrian kapal yang dropping di daerah Ampenan membuat kapal MT Kristin harus menurunkan jangkar terlebih dahulu sebelum melakukan dropping. Namun, kapal mendadak meledak di bagian depan saat tiga orang anak buah kapal (ABK) menurunkan jangkar. Hal ini pun membuat semua ABK panik dan berusaha menyelamatkan diri.
3. 14 orang berhasil selamat
Ledakan yang cukup kuat tersebut menyebabkan 14 orang termasuk kapten kapal menyelamatkan diri dan menurunkan sekoci. Nelayan setempat pun ikut membantu penyelamatan. Aksi dramatis tersebut terjadi sekitar 15 menit dan ABK yang berhasil diselamatkan langsung dibawa ke tepi pantai.
Baca Juga: Waduh ! Kapal Pengangkut BBM Terbakar, Tim SAR Mulai Bergegas
4. 3 ABK dinyatakan hilang
Dari total 17 orang ABK, diketahui 3 orang ABK dinyatakan hilang. Bahkan, Kapolres Mataram Kombes Pol Mustofa mengungkap kemungkinan 3 ABK ini meninggal dunia akibat terjebak di antara ledakan yang terjadi.
Salah satu nelayan penyelamat, Mudahar mengaku para ABK yang selamat mengungkap bahwa 3 rekan kerjanya diduga terbakar dan meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
5. Api berhasil dipadamkan dalam 6 jam dan tidak ada tumpahan minyak
Pihak Pertamina melalui Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga, Jatimbalinus Taufiq mengungkap pihaknya berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan menggunakan kapal tug milik Pelindo.
"Api telah padam pada (Minggu, 26 Maret 2023) pukul 21.00 Wita. Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan," ungkap Taufiq.
Kini, Pertamina Patra Niaga sedang bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengevakuasi 3 anak ABK yang dinyatakan hilang tersebut.
Kontributor : Dea Nabila