Ia menambahkan, di dalam mobil juga ditemukan 5 butir amunisi di dashboard bawah, serta sebuah senjata api di sebelah kiri korban, dekat handle rem, dengan selongsong dalam senjata.
Diduga bunuh diri
Penemuan senjata dan sejumlah peluru dalam mobil, memunculkan dugaan sementara kalau Briptu RF tewas karena bunuh diri.
Kepala Bidang Humas Polda Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengatakan, ketika jasadnya ditemukan, gestur tubuh korban seperti habis menarik pelatuk senjata api.
“Dugaan sementara korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan, hal tersebut terlihat dari adanya jelaga mesiu di tangan kanan korban. Namun demikian, penyelidik masih melakukan pendalaman dan terhadap korban akan dilakukan otopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujar Wahyu Tri Cahyono.
Terdapat luka tembak di dada
Lebih lanjut Kepala Bidang Humas Polda Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengatakan, ketika ditemukan,terdapat luka tembak pada bagian dada Briptu RF.
Hal ini seakan menguatkan kalau Briptu RF meninggal dunia akibat bunuh diri.Kombes Wahyu juga menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah Briptu RF
Briptu RF berasal dari Semarang, Jawa Tengah
Briptu RF diketahui bertugas di Polda Gorontalo sebagai Staf Pribadi Pimpinan (Spripim). Ia tercatat lahir di Sematang Jawa Tengah, tepatnya di Ngadirgo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.