Suara.com - Kematian anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka AS meninggalkan segelintir kejanggalan. Sebab Bripka AS tewas secara mendadak dalam sebuah dugaan bunuh diri.
Ia disebut merenggut nyawanya sendiri usai menenggak racun sianida. Hal ini dinilai tak wajar nan janggal, sebab sebelumnya Bripka AS terlibat dalam penggelapan pajak sebesar Rp 2,5 miliar.
Kematian janggal Bripka AS: Gelapkan pajak kendaraan semasa hidupnya
Pria yang bernama asli Bripka Arfan Saragih meninggal pada Senin (6/2/2023) lalu. Jenazahnya ditemukan di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Baca Juga: Penanganan Kasus Kematian Bripka AS Ditarik Polda Sumut
Kejanggalan pertama kematian Bripka AS adalah ia meninggal di tengah-tengah kasus penggelapan pajak. Adapun Bripka AS selama masih hidup telah menggelapkan pajak kendaraan saat bertugas di UPT Samsat Pangururan. Sebanyak 300 warga menjadi korban Bripka AS.
Punya komplotan dan sempat mengaku siap dipidana
Bripka AS ternyata tak beroperasi sendirian, sebab ia ternyata punya sejumlah komplotan yang bekerjasama dengannya.
Kejanggalan yang kedua yakni Bripka AS sempat mengaku dirinya siap dipecat dari Korps Bhayangkara dan siap dipidana usai dirinya ketahuan terlibat dalam jejaring penggelapan pajak.
Keluarga menduga Kapolres Samosir mengancam Bripka AS
Baca Juga: 6 Fakta Kematian Bripka AS Usai Gelapkan Pajak: Kejanggalan Sianida hingga Niat Bongkar Kasus
Bripka AS juga disebut-sebut siap membongkar pihak-pihak yang terlibat dalam kasus penggelapan pajak yang melibatkan dirinya itu.
Istri Bripka AS sempat menerima pengakuan bahwa mendiang sang suami terlibat dalam kasus penggelapan pajak dan hendak mengungkap siapa saja yang terlibat.
Sosok Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman menjadi orang yang paling kuat dicurigai oleh sang istri Bripka AS sebagai orang yang memberi ancaman ke mendiang suaminya.
Beli sianida, dipanggil Kapolres, jenazahnya ditemukan secara tak wajar
Kuasa Hukum Istri Bripka AS, Fridolin Siahaan mengungkap mendiang Arfan membeli sianida di hari yang sama dirinya dapat panggilan dari AKBP Yogie, yakni pada Senin (23/1/2023).
Sianida tersebut akhirnya datang satu pekan kemudian.
Hal tersebut tercium janggal, ditambah lagi dengan penemuan jenazah Bripka AS di tengah operasi sidak narkoba oleh kepolisian setempat. Kejanggalan ditambah lagi dengan tidak ada yang melihat jenazah Bripka AS sebelum polisi mengumumkan penemuan jenazah tersebut.
Kompolnas minta Polda Sumut usut Kapolres Samosir
Kehadiran Kapolres Samosir di tengah kematian Bripka AS mendorong Kompolnas menuntut Kapolres Samosir segera diusut.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti dalam keterangannya, Jumat menilai bahwa laporan yang dilayangkan oleh keluarga Bripka AS patut didalami lebih lanjut lantaran terdapat dugaan pembunuhan.
Poengky juga menilai bahwa kecurigaan keluarga terhadap sosok Kapolres Samosir juga harus dikaji lebih dalam.
Kontributor : Armand Ilham