Suara.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membedah wacana polarisasi yang 'katanya' akan muncul kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun dari hasil pengamatan SMRC, tidak ada kecenderungan polarisasi yang timbul dari pendukung Anies Baswedan, Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto dari segi ekonomi.
Prof. Saiful Mujani menerangkan hasil penelitian mengenai posisi ideologi kesejahteraan rakyat menurut pemilih Anies, Ganjar dan Prabowo.
Kalau Anies dan Ganjar disandingkan, pemilih keduanya itu sama-sama berada di kiri atau pro negara.
"Persaingan Anies dan Ganjar tidak membuat masyarakat terpolarisasi dari spektrum ideologi ekonomi kiri dan kanan atau pro-negara dan pasar," terang Saiful.
"Tidak terjadi polarisasi yang seperti ini. Inginnya kalau itu terjadi polarisasi pendukung Anies di sebelah kanan itu tinggi, di sebelah kiri tinggi, tengahnya kosong atau rendah," paparnya menjelaskan hasil penelitian.
Hal serupa juga terlihat ketika Anies dihadapkan dengan Prabowo, di mana pemilih keduanya juga termasuk pro negara.
Pro negara itu istilah bagi masyarakat yang memiliki kecenderungan ideologi pro pada intervensi negara.
"Jadi tidak ada kekhawatiran apa-apa sebenarnya kalau melihat ini setidak-tidaknya dari data yang ada sekarang kita tidak tahu ada setahun lagi waktu saya kira perilaku masyarakat berubah dengan drastis," terangnya.
Kemudian, Saiful juga memperlihatkan hasil yang sama ketika pendukung Ganjar dan Prabowo dihadapkan.
Baca Juga: PKS Ungkap MoU Koalisi Perubahan Pendukung Anies Harusnya Diumumkan Semalam, Tapi...
"Siapa pun yang maju di antara tiga nama yang paling kompetitif sekarang (Ganjar, Prabowo, atau Anies), tidak punya masalah dengan polarisasi," tuturnya.