Hasilnya, menurut dia, kondisi pesawat telah dipastikan dalam kondisi terbaik dan aman untuk melakukan penerbangan.
Semua tahapan pemeriksaan dan pengecekan sebelum terbang telah dilakukan,mulai dari tahap pre-flight check yang meliputi pengecekan seluruh pesawat, yakni servicing and refueling dan Final Inspection.
Namun permasalahan justru munculketika pesawat berada di ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut.
Muncul indikasi system pengatur tekanan udara dalam kabin tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau tidka maksimal.
Karena itulah pilot menurunkan ketinggian pesawat, sebab gangguan dalam system pengatur tekanan udara itu mengubah suhu udara dalam kabin menjadi lebih tinggi.
Dan setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam tanpa pendingin ruangan pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 18.40 WIB.
Super Air Jet minta maaf
Usai peristiwa itu, Bos maskapai penerbangan Super Air jet meminta maaf pad apara penumpang yang ikut dalam penerbangan itu.
"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu," kata Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari dalam keterangannya pada Kamis (23/3/2023).
Baca Juga: Penumpang Mandi Keringat, AC Pesawat Super Air Jet Mati Hampir 2 Jam Selama Perjalanan Bali-Jakarta
Selain meminta maaf, Super Air jet juga menyatakan akan memeriksa pesawat tersebut secara menyeluruh untuk menemukan penyebab insiden dalam penerbangan tersebut.