Mahasiswa Gantung Diri Jelang Ramadhan, Tulis Surat Menyedihkan untuk Sang Ibu

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 23 Maret 2023 | 10:05 WIB
Mahasiswa Gantung Diri Jelang Ramadhan, Tulis Surat Menyedihkan untuk Sang Ibu
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahasiswa asal Banyuwangi ditemukan tewas bunuh diri. Hal ini berdasarkan adanya temuan tali plastik yang terikat pada leher jasadnya yang tergantung di kamar.

Jasad pria berinisial IRW itu pertama kali diketahui oleh ibunya pada Selasa (21/3/2023) sore lalu. Sang ibu kala itu bermaksud untuk memeriksa putranya yang tengah berada di kamar.

Ibunya yang membuka pintu kamar langsung shock dan berteriak histeris. Tetangga sekitar yang mendengar teriakan tersebut lantas berlari menuju sumber suara untuk memastikan apa yang terjadi.

Warga setempat sempat bermaksud untuk memberikan pertolongan dan melapor pada polisi. Namun, sayang pemuda 24 tahun yang masih menimba ilmu di perguruan tinggi itu sudah dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Profil Pabrik INKA Banyuwangi, Dimulai Tahun 2018 Diresmikan 2023

Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin, pada Rabu (22/3/2023) lalu menyampaikan, IRW gantung diri dengan tali plastik yang dikaitkan pada kayu atap kamarnya. Sementara, ujung tlai lainnya diikat pada barbel.

Jasad IRW lantas dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan. Berdasarkan laporan tim visum, tidak ada temuan tanda-tanda kekerasan dan hanya jeratan tali di leher sehingga yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia karena bunuh diri.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti terkait alasan korban memutuska untuk mengakhiri hidupnya. 

IRW, sebut Kusmin, meninggalkan sebuah surat yang ia tempel di cermin kamarnya. Dalam surat tersebut, Kusmin menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya karena merasa menjadi beban bagi keluarga. Surat tersebut tertulis dalam bahasa Jawa.

"Mak, sepurane aku wes ngerepoti make. Sepurane mesti dadi bebane make. Sepurane aku mak (Ibu, mohon maaf aku selalu merepotkan ibu. Mohon maaf selalu jadi beban ibu. Maafkan aku ibu)".

Baca Juga: Buruh Pabrik di Garut Hendak Bunuh Diri di Tempat Kerjanya, Pemicunya Membuat Para Orang Tua Miris

Keluarga korban menyatakan menerima kematian IRW dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi. 

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI