Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut sebagian aura dari Presiden Joko Widodo telah berpindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia menyebut bahwa aura tersebut terlihat karena Prabowo kerap kali mendampingi Presiden Jokowi untuk turun ke masyarakat belakangan ini. Ia memandang bahwa Prabowo semakin lama semakin mencerminkan kebiasaan Jokowi.
Pernyataan Kepala BIN tersebut kemudian menjadikan Jokowi tertawa. Prabowo yang duduk tepat di samping Presiden Jokowi pun tampak tersenyum dan berpose 'menyembah'.
Budi menyebut selama ini Prabowo menganggap Jokowi sebagai gurunya. Ia juga mendoakan yang terbaik untuk Prabowo dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut Terlalu Banyak Peraturan Kita Pusing Sendiri, Ini Faktanya
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyoroti momentum tersebut. Ia menyebut bahwa Prabowo mengapresiasi sanjungan yang diberikan oleh Budi.
Lantas, seperti apakah sepak terjang Budi Gunawan Kepala BIN yang sebut aura Jokowi pindah ke Prabowo tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Budi Gunawan lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959. Ia menikahi seorang perempuan bernama Susilawati Rahayu dan sudah dikaruniai tiga orang anak.
Purnawirawan jenderal polisi tersebut merupakan lulusan dari Akabri pada 1983. Saat ini, Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala BIN yang dilantik oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2016.
Budi Gunawan merupakan seorang jenderal polisi kedua setelah Jenderal Pol Sutanto (2009-2011) yang memimpin lembaga telik sandi tersebut.
Tidak hanya menjadi Kepala BIN, Budi Gunawan juga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Esports Indonesia (PB-ESI) untuk periode 2020-2024.
Karier di Kepolisian
Karir sosok Budi Gunawan bisa disebut cemerlang di kepolisian. Pada saat berpangkat sebagai Komisaris Besar (Kombes), Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden pada 1999-2000 dan Presiden RI pada 2000-2004 di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Saat menjabat sebagai ajudan Megawati, ada satu rahasia dari Budi Gunawan yang kemudian dibeberkan oleh Kapolri pada saat itu, Tito Karnavian. Budi Gunawan sendiri masih dengan setia mendampingi Megawati sampai Megawati menjabat sebagai presiden.
Informasi tersebut bisa dikatakan sangat rahasia karena melihat sebelumnya tidak setiap orang mengetahui terkait dengan hal tersebut.
Ternyata, Budi menjadi andalan untuk ‘menyuarakan’ kepentingan reformasi di tubuh Polri pada masa itu. Sehingga, keberhasilan dari reformasi yang terjadi sampai saat ini tidak lepas dari peran Budi Gunawan saat era Megawati.
Setelah menjadi ajudan Megawati, Budi Gunawan juga pernah menduduki jabatan sebagai Kapolda Bali (2012). Ia juga pernah mengikuti seleksi calon Kapolri pada 2013 untuk menggantikan posisi Jenderal (Purn) Timur Pradopo.
Namun, ia harus merelakan posisi Kapolri ke-20 kepada Sutarman, lulusan Akpol 1981 yang juga merupakan mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.
Pada tahun 2015, ia juga sempat dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Sutarman. Pada saat itu, Budi Gunawan menduduki jabatan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol).
Penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri tersebut tertuang dalam Surat Presiden Joko Widodo.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa