Suara.com - Dalam hitungan hari, kita akan memulai puasa hari pertama di bulan Ramadhan 2023. Apakah kalian sudah tahu, bagaimana doa niat puasa Ramadhan yang benar? Agar tak salah, simak penjelasan di bawah ini.
Merangkum NU Online, setidaknya ada 6 doa niat puasa Ramadhan dan semuanya sah alias benar. Mulai yang lafalnya paling panjang hingga terpendek, ini bacaannya dalam tulisan latin.
Niat Puasa Ramadhan yang Benar
Berikut ini adalah enam lafal niat puasa Ramadhan yang benar menurut Kitab Hasyiyatul Jamal, Kitab Asnal Mathalib dan Kitab Irsyadul Anam juga Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Apa saja?
Baca Juga: Ramadhan 2023: Penjelasan Niat dan Mandi Puasa Ramadhan
1. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaani haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhani” di sini dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang menjadi mudhaf, sehingga diakhiri kasrah yang menjadi tanda jarr-nya.
Sementara itu, kata “sanati” di sini diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atas musyar ilaih "haadzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".
2. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis sanata lillaahi ta‘aalaa"
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhana” di sini menjadi mudhaf ilaihi dan dibaca khafadh dengan tanda baca fathah. Sedangkan “sanata” di di sini diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan Dalam Bahasa Indonesia, Bisa Diucapkan Secara Lisan Atau Dalam Hati
3. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
“Ramadhana” di atas adalah mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca fathah dan “sanati” diakhiri tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr karena lil mujawarah.
4. "Nawaitu shaumal ghadi min haadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
5. "Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
6. "Nawaitu shauma Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Lafal ini adalah doa niat puasa Ramadhan yang paling pendek sehingga paling mudah dibaca atau dihafalkan. Demikian penjelasan tentang niat puasa Ramadhan yang benar. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini