Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjadi sorotan tajam publik karena mengadakan rapat koordinasi (rakor) lembaga antirasuah di hotel bintang 5. Ini dikarenakan alasannya yang tak terduga memilih hotel mewah.
Rakor KPK ini sendiri diadakan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta Selatan, dengan mengundang sejumlah pimpinan lembaga negara dan kepala daerah.
Firli berdalih rakor KPK di hotel mewah tersebut adalah dalam rangka turut serta menghidupkan kembali ekonomi masyarakat.
Menurutnya, hotel berbintang 5 adalah salah satu sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 lalu, sehingga berpengaruh pada kehidupan ekonomi karyawannya.
Alasan tersebut tentu langsung dihujani kritik dari sejumlah pihak, di antaranya dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dan mantan pegawai KPK, Yudi Purnomo.
Mereka menyayangkan keputusan Firli mengadakan rapat di hotel mewah, terlebih dengan dalih untuk menyokong perekonomian masyarakat.
Pasalnya jika benar-benar ingin membantu perekonomian, seharusnya Firli dan KPK menggelar rapat di homestay atau hotel bintang 3 yang berada di pinggiran Jakarta. Selain itu, Firli juga dinilai bisa memanfaatkan gedung-gedung pertemuan yang ada.
Harta kekayaan Firli Bahuri
Di balik kontroversi yang dituai Firli karena KPK gelar rapat di hotel mewah ,menarik kiranya jika mengintip harta kekayaan yang dimiliki Ketua KPK tersebut.
Mengintip laman resmi elhkpn.kpk.go.id, diketahui Firli terakhir telah memperbarui harta kekayaannya untuk laporan tahun 2023 periodik 2022.