Suara.com - Anak Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid belakangan ini jadi viral karena menceritakan pengalaman tidak menyenangkan ketika berurusan dengan petugas Bea Cukai di bandara. Dia yang baru pulang dari konferensi di Taiwan mengungkap koper miliknya diacak-acak petugas.
Bahkan petugas Bea Cukai juga kepo dengan pekerjaan Alissa karena sering pergi ke luar negeri yang terlihat dari stempel imigrasi pada paspornya. Lantas siapa Alissa Wahid sebenarnya?
Simak profil Alissa Wahid yang curhat pernah diintimidasi Bea Cukai berikut ini.
Profil Alissa Wahid
Baca Juga: Kemenkeu Minta Maaf usai Heboh Piala Lomba di Jepang Diminta Pajak Rp4 Juta
Pemilik nama asli Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid ini adalah putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia lahir pada 25 Juni 1973 sehingga kini berusia 49 tahun.
Alissa merupakan lulusan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengambil fokus psikologi keluarga, anak dan wanita.
Sosoknya dikenal secara luas oleh masyrakat karena perannya dalam sektor sosial yakni multikulturalisme, demokrasi, gerakan muslim moderat dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Kekinian Alissa Wahid adalah Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI). Dia sukses merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pemahaman lintas agama, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Selain itu, Alissa Wahid terlibat berbagai organisasi dan yayasan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dengan jabatan sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.
Baca Juga: Kronologi Alissa Wahid Putri Gus Dur Diintimidasi Petugas Bea Cukai: Koper Diacak-acak
Dia juga peduli terhadap isu toleransi beragama yang dibuktikan dengan aktif mengikuti diskusi lintas agama bersama Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan komunitas lainnya.
Peduli Isu Sosial
Alissa merupakan sosok yang vokal terhadap kasus warga Rembang terkait dengan ekspansi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Jawa Tengah. Dia mendesak pembangunan pabrik semen di Rembang untuk dihentikan.
Sosoknya bahkan ditunjuk oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk menjadi Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia pada tahun 2019 lalu.
Jadi Komisaris Independen PT Unilever
Alissa resmi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2021.
Dia terpilih sebagai komisaris independen karena sering menyuarakan isu sosial, demokrasi dan agama yang sejalan dengan kultur Unilever. Hingga saat ini Alissa masih menduduki jabatan tinggi di Unilever tersebut.
Dirikan Sekolah
Alissa juga mendirikan sekolah bernama Fastrack Funschool di Yogyakarta pada 2003 lalu.
Sekolah itu berfokus pada pembangunan pondasi bagi anak dengan membekali keterampilan hidup agar tumbuh menjadi individu yang matang, dinamis, kreatif, adaptif, self-regulated, resourceful dan memiliki nilai etis yang menjunjung tinggi kemanusiaan.
Kontributor : Trias Rohmadoni