Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui turut membahas soal upaya pembebasan Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens dalam rapat terbatas bersama jajaran TNI dan Polri di Ruang Cendrawasih, Swiss-belhotel Jayapura, Jayapura, Senin (20/3/2023) malam kemarin. Jokowi berpesan bahwa hal yang paling penting ialah keselamatan dari sang pilot.
"Tadi malam kita rapat internal salah satunya membahas itu, yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," kata Jokowi usai meresmikan Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Selasa (31/3/2023).
Lebih dari 30 hari, Philip menjadi sandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Sempat TPNPB-OPM mengabarkan kondisi Philip.
Melalui sebuah video, Philip meminta kepada istri dan anak untuk tidak mengkhawatirkannya.
Baca Juga: Dugaan Pemerasan Oleh Wamenkumham, Pengamat: Nonaktifkan Sementara!
Philip menyampaikan kalau dirinya selalu memikirkan mereka setiap hari.
"Maria and Jacob, I love you. I think about you everyday and try to not worry about me," kata Philip dalam sebuah video yang dikutip Suara.com, Jumat (10/3/2023).
Philip meminta keluarganya untuk tidak khawatir karena selama menjadi korban sandera, makan, minum hingga kebutuhan sandang disediakan oleh TPNPB-OPM.
"They provide some clothes for me (mereka menyediakan beberapa pakaian untuk saya)," ucapnya.
Sementara itu, anggota TPNPB-OPM mengungkapkan kalau pihaknya menginginkan Dewan Keamanan PBB untuk menjadi pihak mediator. Mereka ingin dimediasi dengan TNI untuk membicarakan perihal pembebasan Kapten Philip.
Baca Juga: Wahai Anak-anak Muda, Jokowi Mau Ada Perubahan Pola Pikir: Jangan Semuanya Pengin Jadi PNS