Suara.com - Kehadiran Timnas Israel yang akan bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia menimbulkan pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat. Alasannya Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang dinilai sebagai penjajah Palestina itu.
Aksi penolakan Timnas Israel U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 ini muncul dari sejumlah kalangan di Tanah Air. Simak pro kontra kedatangan Timnas Israel U-20 berikut ini.
Ditolak PA 212
Penolakan kedatangan Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia-20 di Indonesia datang dari massa dalam ormas yang terdiri dari Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan GNPF.
Alasan penolakan itu dilakukan karena hingga kini Israel masih melakukan serangan terhadap Palestina. Jika Israel diizinkan berlaga dalam Piala Dunia U-20 nanti, maka sama saja Indonesia mengkhianati amanah konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan.
Dukungan Indonesia pada Palestina bukan diberikan saat ini saja. Namun dukungan itu sudah ada sejak era Presiden pertama RI, Soekarno ketika sang presiden pernah menolak bertanding sepak bola melawan Israel demi Palestina.
Bakar bendera sampai kepung bandara
Massa aksi menolak kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 17.10 WIB.
Massa aksi membakar dua bendera Israel tepat di bahu jalan bundaran air mancur Patung Kuda Jakpus.
Baca Juga: Naturalisasi Tiga Pemain Bola dan Satu Pebasket Disetujui DPR RI Komisi X
"Ini bukan bendera (negara), ini logo zionis. Ini logo penjajah, bakar!" ujar salah seorang orator di atas mobil komando.