Pro Kontra Kedatangan Timnas Israel U-20: Ditolak PA 212 hingga Bakar Bendera

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 21 Maret 2023 | 10:47 WIB
Pro Kontra Kedatangan Timnas Israel U-20: Ditolak PA 212 hingga Bakar Bendera
Piala Dunia U-20 di Indonesia. [Kemenpora]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehadiran Timnas Israel yang akan bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesia menimbulkan  pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat. Alasannya Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang dinilai sebagai penjajah Palestina itu.

Aksi penolakan Timnas Israel U-20 untuk tampil di Piala Dunia U-20 ini muncul dari sejumlah kalangan di Tanah Air. Simak pro kontra kedatangan Timnas Israel U-20 berikut ini.

Ditolak PA 212

Penolakan kedatangan Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia-20 di Indonesia datang dari massa dalam ormas yang terdiri dari Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan GNPF.

Baca Juga: Naturalisasi Tiga Pemain Bola dan Satu Pebasket Disetujui DPR RI Komisi X

Alasan penolakan itu dilakukan karena hingga kini Israel masih melakukan serangan terhadap Palestina. Jika Israel diizinkan berlaga dalam Piala Dunia U-20 nanti, maka sama saja Indonesia mengkhianati amanah konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan. 

Dukungan Indonesia pada Palestina bukan diberikan saat ini saja. Namun dukungan itu sudah ada sejak era Presiden pertama RI, Soekarno ketika sang presiden pernah menolak bertanding sepak bola melawan Israel demi Palestina.

Bakar bendera sampai kepung bandara

Massa aksi menolak kedatangan Timnas Israel U-20 ke Indonesia digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 17.10 WIB.

Massa aksi membakar dua bendera Israel tepat di bahu jalan bundaran air mancur Patung Kuda Jakpus.

Baca Juga: Klub dan Timnas Indonesia Kurang Kompak, Shin Tae-yong Akui Stres, Minta Tolong Indra Sjafri

"Ini bukan bendera (negara), ini logo zionis. Ini logo penjajah, bakar!" ujar salah seorang orator di atas mobil komando.

Kemudian massa aksi berkerumun mengelilingi kepulan asap hitam yang berasal dari terbakarnya bendera Israel. Pembakaran bendera Israel ini juga diiringi oleh sholawat nabi dari massa.

Tanggapan Gubernur Edy

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi sebelumnya merespons polemik Timnas Israel yang akan bermain di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20.

Edy yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu meminta masalah olahraga tidak dicampur dengan masalah politik.

"Sebenarnya kalau olahraga,ya olahraga, politik ya politik. Ini kalau olahraga, siapapun, bila perlu hantu milik tim boleh main, kalau mau olahraga," kata Edy Rahmayadi pada Kamis (16/3/2023).

Namun dia menegaskan itu adalah opini pribadinya saja karena tidak punya wewenang terkait hal tersebut.

Dicibir Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan bahwa Timnas Israel diizinkan untuk berkompetisi dalam Piala Dunia U-20 sudah menjadi konsekuensi bagi negara tuan rumah yakni Indonesia.

Ali juga menegaskan hal tersebubt adalah aturan FIFA, bukan Indonesia. Pemerintah berharap masyarakat mendukung gelaran Piala Dunia U-20 agar tidak membuat malu negara Indonesia di depan para tamu yang datang. 

Respons Menpora dan PSSI

Muhadjir selaku Plt Menpora mengatakan pemerintah tengah mengkaji soal kedatangan timnas Israel untuk berlaga di Indonesia. Dia menegaskan pemerintah Indonesia akan menegakkan konstitusi.

Namun di sisi lain Indonesia sudah berkomitmen menjadi penyelenggara U-20. Dia juga mengatakan penyelenggaran ini adalah cara strategis untuk mengangkat harkat dan martabat Indonesia di mata internasional.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pihaknya tak ada urusan dengan Timnas Israel yang akan ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia. PSSI tidak punya wewenang untuk mengambil sikap karena masalah itu sudah menyangkut politik dan kebijakan luar negeri.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI