Sepenggal Kisah dari Penjara Anak Seberang Kali Krukut

Selasa, 21 Maret 2023 | 09:25 WIB
Sepenggal Kisah dari Penjara Anak Seberang Kali Krukut
Anak-anak binaan membuat mural di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) II Jakarta, (17/3/2023). [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mural itu didominasi warna hijau dengan sebuah kalimat bertuliskan 'Ini Bukan Jalan Buntu tapi Hanya Belokan'. Jati lalu menjelaskan maksud dalam setiap detail di mural tersebut. "Ada sebuah rumah dengan pelangi di atasnya. Menandakan hidup itu penuh warna, dan rumah ini adalah sebuah tempat yang paling kami rindukan," tuturnya.

Anak-anak binaan membuat mural di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) II Jakarta, (17/3/2023). [Suara.com/Rakha]
Anak-anak binaan membuat mural di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) II Jakarta, (17/3/2023). [Suara.com/Rakha]

Bahkan, Jati sempat memanggil mentor pembuat mural dari Ruru Kids untuk naik ke atas panggung. Keberanian Jati itu mengundang gelak tawa para hadirin.

Tawa Pelipur Lara

Acara Festival Mural ditutup dengan sesi foto bersama para narasumber seperti Ruru Kids, PKBI, LSM INKLUSI dan PT Jotun selaku lembaga pendonor cat mural bersama kelompok pembuat mural.

Aku pun kembali bertanya kepada seorang petugas mengenai permohonan wawancara dengan beberapa orang anak binaan di sana. Tak lama berselang, aku pun diizinkan buat mewawancarai Adam dan anak binaan.

Kami berdua lalu mengambil posisi bersandar di sebuah dinding sambil duduk bersila. Adam beberapa kali tampak membenarkan letak maskernya. "Tenang-tenang, aku cuma rekam suara kok," ucap saya.

Adam tampak lebih santai. Adam bercerita pertama kali masuk ke penjara anak itu pada Juni 2022.

Adam terseret kasus narkotika bersama empat teman-nya. Dia diciduk polisi bawa 2 kilogram sabu di sebuah apartemen di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Digerebek di apartemen," kata Adam.

Dalam perkara ini, Adam berperan sebagai kurir sabu. Awalnya Adam hanya menemani teman-nya mengantar sabu ke berbagai tempat.

Baca Juga: Bocah-bocah Pencabut Nyawa, Kerasnya Hidup Anak Di Indonesia

Persoalan ekonomi menjadi alasan Adam terjun ke dunia perdagangan barang haram. Dari hasil penjualan sabu, Adam bisa mengantongi uang sebesar Rp10 juta setiap bulan. "Diajak teman satu gang. Pikiran saya mau cari duit sendiri, kalau minta jajan sama orang tua banyak-banyak kayak gimana gitu,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI