Sepenggal Kisah dari Penjara Anak Seberang Kali Krukut

Selasa, 21 Maret 2023 | 09:25 WIB
Sepenggal Kisah dari Penjara Anak Seberang Kali Krukut
Anak-anak binaan membuat mural di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) II Jakarta, (17/3/2023). [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berkupluk hitam di kepalanya, sang vokalis memperkenalkan nama grupnya, 'Si Entong'. Para hadirin yang duduk pun tertawa dan memberikan tepuk tangan.

Si Entong membuka penampilannya dengan lagu berjudul 'Witing Tresno' yang dipopulerkan oleh musisi reggae, Tony Q Rastafara. Usai membawakan lagu tersebut, pemain keyboard dan gitar bertukar posisi.

Kali ini, sebuah lagu asal Maluku berjudul 'Parcuma' dibawakan oleh Si Entong. Sang vokalis langsung mengambil nada tinggi saat bait pertama 'angin bawa kabar ke sana'.

Para penonton pun langsung riuh dan ikut bernyanyi. Ketika mulai masuk bagian reff, lirik lagu itu dipermanis. "Kalau ada yang mo maso minta. Nona tarima saja. Jang ale pikir beta lai. Perkara cinta beta cinta. Mo sayang paling sayang. Marsio mo biking apa. Parcuma, beta susah di bui".

Suara vokalis Si Entong terdengar bergetar dengan mimik muka menahan haru saat menyanyikan bait terakhir lagu tersebut.

Acara Festival Mural kemudian dilanjutkan dengan menampilkan hasil mural yang sudah digoreskan oleh para anak di dinding gedung Lembaga Pembinaan itu.

Pembawa acara meminta setiap kelompok menjelaskan arti mural yang sudah dibuat. Ada empat kelompok yang membuat mural-mural itu. Pembuatan mural itu dilakukan pada 13-14 Maret 2023.

Mural-mural itu dipamerkan kepada para hadirin. Kelompok satu yang beranggotakan tiga orang, menarik sebuah tirai hitam yang menutupi mural mereka.

Mural itu berwarna dominan ungu dan dihiasi empat tangkai bunga mekar serta sebuah kutipan di atasnya. "Di Balik Kesedihan Pasti Ada Kesenangan yang Akan Datang," kutipan dalam mural itu.

Baca Juga: Bocah-bocah Pencabut Nyawa, Kerasnya Hidup Anak Di Indonesia

Mural yang paling menarik perhatian adalah milik kelompok tiga. Terlebih Jati, bukan nama asli, sangat piawai menjelaskan arti di balik mural tersebut. "Saya si tampan dari kelompok tiga atau lebih dikenal sebagai geng cocot akan menjelaskan mural yang sudah kami bikin," ujar Jati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI