Suara.com - Polri mengklaim belum menerima informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) terkait dugaan pengiriman paket pasta gigi ekstrak ganja dari Indonesia kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Menteri Perekonomian Malaysia Rafizi Ramli.
Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar menyebut, hingga sejauh ini pihaknya baru mengetahui hal tersebut dari media.
"Tapi sejauh ini kami belum dapat, jadi bagaimana mungkin kami menindaklanjuti informasi kalau kami sendiri belum diinformasikan dari pihak otoritas Malaysia asalnya dari mana," kata Krisno kepada wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023).
Menurut Krisno, Polri dengan PDRM sendiri telah lama menjalin kerja sama tekait pemberantasan narkotika.
Baca Juga: PM Malaysia Tegaskan Tidak Tolerir Aksi Pembakaran Kitab Suci Apapun
Namun hingga kekinian belum ada permohonan dari PDRM terkait dugaan adanya pengiriman paket pasta gigi ekstrak ganja tersebut.
"Biasanya kami itu mengecek, tolong dicek nih alamat ini benar atau engga nih, atau tolong dicek alamat ini langsung dan kami tindaklanjuti dan berbagai kepada mereka. Karena ini salah satu wujud bentuk kerjasama yang kami sepakati," jelasnya.
Sebelumnya media Malaysia, The Star memberitakan bahwa paket pasta gigi ekstrak ganja yang dikirim ke Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Menteri Perekonomian Malaysia, Rafizi Ramli berasal dari Indonesia.
Paket tersebut kabarnya dipesan melalui online.Pihak kepolisian Sepang, Malaysia, pun telah menyita paket pasta gigi ekstrak ganja tersebut.
Dijelaskan oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM), kalau paket tersebut disita dari salah satu posko Meranti, di hari Jumat (10/3/2023) lalu.
Baca Juga: Terima PM Malaysia di Istana Bogor, Jokowi Ajak Anwar Ibrahim Tanam Pohon Merawan Bersama
Menurut Kepala Polisi Sepang, Wan Kamarul Azran Wan Yusof, jika penyitaan terhadap paket tersebut sudah dilakukan pasca pihak dari petugas kantor pemerintah memberikan laporan karena menerima telepon adanya paket yang dimaksud.
"Berdasarkan informasi diduga paket itu berisi barang terlarang," ungkapnya seperti dikutip dari World of Buzz, Kamis (16/3/2023).