Suara.com - Kasus kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandi Satrio terhadap David seperti membuka kotak pandora dan menimbulkan butterfly effect. Sejak kasus tersebut bergulir, satu persatu aib pejabat publik di sejumlah instansi pemerintah terungkap ke publik.
Bekat Mario Dandy, kini publik jadi mengetahui kalau ada sejumlah pejabat negara yang memiliki harta tak wajar, yang tidak selaras dengan profil pekerjaannya. Tak hanya itu, terungkap pula gaya hedon keluarga pejabat tersebut yang gemar pamer harta kekayaan di media sosial.
Awalnya harta kekayaan ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo yang merupakan pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, telah dikuliti.
Warganet mengungkap data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Rafael Alun ke publik, di mana dalam data tersebut ia diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp56 miliar.
Baca Juga: Tegas! Inilah Pendapat Mahfud MD soal Sosok Mario Dandy, 'Dari yang saya lihat...'
Angka tersebut semakin dinilai tak wajar ketika mengintip akun media sosial anak-anaknya, di mana di dalamnya terdapat sejumlah foto dan video koleksi motor, mobil dan rumah mewah miliknya.
Alhasil, kini Rafael Alun Trisambodo dipecat dari jabatannya dan berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Setelah Rafael Alun, ada sejumlah pejabat pemerintahan yang ikut terungkap harta kekayaannya yang tidak wajar. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Eko Darmanto
Eko Darmanto adalah Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, yang merupakan bagian dari Kementerian Keuangan. Menurut data LHKPN pada 2021, diketahui kalau Eko Darmanto memiliki harta kekayaan mencapai Rp6,72 miliar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mario Dandy Alami Depresi? Simak Penjelasannya
Namun data LHKPN tersebut dinilai tidak wajar. Sebab di media sosial publik menyoroti sosok Eko yang kerap memamerkan kemewahan, seperti berfoto dengan motor gede dan pamer naik pesawat terbang cessna.
Dan karena itu pula, akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memecat Eko Darmanto dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta. Tak hanya itu, ia juga berurusan dengan KPK dan PPATK.
Sama seperti Eko Darmanto, Andhi Pramono juga menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai, namun ia menjabat sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Makassar.
Menurut LHKPN yang ia laporkan pada Februari 2022, Andhi Pramono diketahui memiliki harta kekayaan mencapai Rp13,7 miliar.
Namun lagi-lagi publik menganggap harta kekayaan itu tidak berbanding lurus dengan apa yang nampak pada media sosial keluarganya.
Hal itu diungkap oleh akun Twitter @PartaiSocmed yang dikutip pada Rabu (8/3/3034) lalu. Akun tersebut mengunggah sejumlah foto dan video barang-barang mewah yang disebut milik Andhi dan keluarganya.
Di antaranya ada sebuah rumah mewah berkelir putih di Kawasan CIbubur, yang disebut-sebut sebagai milik Andhi.
Akun itu juga mengunggah foto seorang perempuan belia yang disebut sebagai anak Andhi. Anaknya tampak mengenakan pakaian mahal seharga puluhan juta rupiah. Karena itulah Andhi Pramono masuk dalam radar pantauan PPATK.
Wahono Saputro
Wahono Saputro adalah rekan sejawat Rafael Alun Trisambodo yang bekerja di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Namun berbeda dengan Rafael, Wahono Saputro menjabat sebagai Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur.
Ia sempat diperiksa KPK pada Selasa (14/3/2023) lalu untuk mengklarifikasi harta kekayaannya yang dinilai tidak wajar. Dalam LHKPN terakhir yang dilaporkan Wahono pada 2022, tercatat ia memiliki harta kekayaan mencapai 12,8 miliar.
Tak hanya itu, di hadapan KPK, Wahono juga diminta untuk mengklarifikasi kepemilikan saham di perusahaan yang terafiliasi dengan Rafael Alun.
Karena itulah Wahono terseret dalam pusaran kasus kepemilikan harta tak wajar pejabat Kementerian Keuangan.
Sudarman Harjasaputra
Tak hanya di lingkungan Kementerian Keuangan, pejabat pemerintahan yang diduga memiliki harta kekayaan tak wajar juga ditemukan di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Salah satunya adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Timur Sudarman Hardjasaputra. Berdasarkan penelusuran di laman LHKPN KPK, Ia dijetahui memiliki harta kekayaan mencapai Rp14,7 miliar.
Namun publik menjadi curiga karena Sudarman dan keluarganya diketahui gemar memamerkan harta kekayaannya di media sosial.
Salah satunya foto-foto istrinya yang tengah plesir ke sejumlah negara, di antaranya Austria, Polandia, Jepang hingga Perancis. Karena itulah KPK berencana memanggil Sudarman untuk memeriksa harta kekayaannya yang dinilai tak wajar itu.
Terbaru, pejabat negara yang dinilai memiliki harta kekayaan tak wajar adalah Esha Rahmansah Abrar yang merupakan PNS Golongan III C di Sekretariat Negara.
Ia akhirnya dinonaktifkan dari jabatannya setelah sejumlah foto istri Esha tengah memamerkan harta kekayaannya viral di media sosial.
Harta kekayaan dan gaya hidup mewah istri Esha itu dinilai tidak berbanding lurus dengan gaji dan tunjangan suaminya sebagai PNS Golongan III C.
Alhasil, Kemensetneg menonaktifkan Esha Rahmansah Abrar, sekaligus menggandengan KPK dan PPATK untuk menelusuri harta kekayaannya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan