Riset Snapcart Jelang Ramadan: Mana e-Commerce Pilihan Utama Para Pengguna

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Riset Snapcart Jelang Ramadan: Mana e-Commerce Pilihan Utama Para Pengguna
Tren Prilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023. (Dok: Snapchart)

Keamanan dan kenyamanan menjadi faktor penting untuk memilih platform belanja online saat memenuhi kebutuhan Ramadan masyarakat Indonesia.

Suara.com - Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia, termasuk para pelaku bisnis. Sebuah laporan menunjukkan bahwa sebanyak 9 dari 10 masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja pada saat Ramadan tahun ini. Bahkan, konsumen digital pun diprediksi masih akan menggunakan e-commerce dalam memenuhi kebutuhannya selama Ramadan.

Berangkat dari hal tersebut, Snapcart Indonesia melakukan riset tentang Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023 selama 3 bulan terakhir. Riset dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1.000 responden dari usia 20-35 tahun dan tersebar di berbagai area di Indonesia. 

Director Snapcart Indonesia, Astrid Wiliandry mengatakan, hasil riset menunjukkan, 98% responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadan.

“Melalui survei ini, kami ingin melihat perkembangan peta persaingan e-commerce yang semakin menarik menjelang bulan Ramadan 2023, periode dimana aktivitas belanja online cenderung sangat tinggi. Dalam dua tahun terakhir, tren belanja online juga terus berkembang, mulai dari faktor yang dicari saat berbelanja online, pilihan promo yang dimanfaatkan hingga berbagai cara baru atau fitur yang muncul untuk melengkapi pengalaman berbelanja. Melihat hal tersebut, terutama dengan kondisi yang berbeda, tentunya terdapat pengaruh terhadap perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan Ramadan hingga persiapan lebaran nanti. Pada survei ini, terdapat 4 indikator utama yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada 3 bulan terakhir, ” paparnya.

Baca Juga: Bolehkah Membayar Hutang Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Di antara pemain e-commerce di Indonesia, Shopee, Tokopedia, Lazada dan TikTok Shop, berdasarkan hasil survei, Shopee menduduki peringkat pertama pada 4 indikator utama. Adapun indikatornya antara lain adalah; 

Berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO) atau merek yang paling sering digunakan, 61% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%) dan Lazada (7%). 

Untuk indikator merek yang paling pertama diingat atau Top Of Mind, Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 70%, diikuti oleh Tokopedia (22%), Lazada (5%) dan TikTok Shop (2%). 

Untuk indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 51%, diikuti dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (11%) dan Lazada (8%). 

Pada indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 46%. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (26%), TikTok Shop (10%) dan Lazada (7%). 
Hal di atas sejalan dengan data data.ai dimana di sepanjang tahun 2022, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store, juga menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak.

Baca Juga: Periode Satgas Ramadan Idulfitri 2025 Ditutup, Pengguna MyPertamina Meningkat

Semakin diperkuat dengan data dari SimilarWeb, Shopee adalah marketplace dengan pengunjung website tertinggi pada bulan Februari 2023 dengan 143 juta pengunjung, memimpin jauh dari Tokopedia (108 juta pengunjung) serta Lazada (74 juta pengunjung) pada periode yang sama.