Dituding Hilangkan Bangunan Lama Lokananta, Sabarnya Gibran Jawab 'Sayangku' Disorot

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 20 Maret 2023 | 08:44 WIB
Dituding Hilangkan Bangunan Lama Lokananta, Sabarnya Gibran Jawab 'Sayangku' Disorot
Momen Wali Kota Surakarta Gibran dicium Bapak-bapak [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengabarkan bahwa Lokananta akan dibuka kembali dengan wajah baru pada 20 Mei 2023 mendatang. Namun, kabar itu justru disayangkan oleh seorang warganet.

Melalui akun Twitter pribadinya, @gibran_tweet, putra Presiden Jokowi ini membagikan foto Lokananta yang tengah direnovasi. Ia menjelaskan bahwa Lokananta akan kembali dibuka untuk publik dengan wajah baru.

"20 Mei (2023) Lokananta akan dibuka kembali dengan wajah baru," kata Gibran dalam cuitannya seperti dikutip Suara.com, Senin (20/3/2023).

Sebagai informasi, Lokananta sendiri merupakan studio musik tertua di Indonesia yang berada di Solo, Jawa Tengah. Studio yang resmi berdiri pada 29 Oktober 1959 itu telah menjadi saksi sejarah perkembangan musik di Indonesia.

Baca Juga: Netizen Ini Berikan Kritikan Keras Soal Kirab Ogoh-Ogoh di Solo, Cuitannya Menghilang Usai Dikomentari Gibran

Mulai dari menjadi pabrik piringan hitam milik negara pertama hingga melahirkan banyak karya musik, beserta musisi legenda Tanah Air.

Namun, pengumuman Gibran yang merenovasi Lokananta agar kembali hadir dengan wajah baru mendapatkan kritikan dari seorang warganet.

Pemilik akun Twitter bernama @ren*****71 menyayangkan hal itu karena menurutnya, Lokananta memiliki bangunan lama yang klasik dan penuh seni.

"Padahal bangunan lama klasik dan seni banget. Sayang ya," kritik warganet ini.

Cuitan warganet itu ternyata dibaca oleh Gibran. Sosok pemimpin yang kerap disapa 'Mas Wali' ini pun langsung memberikan jawaban yang cukup sabar, dengan menegaskan bahwa bangunan lama Lokananta tetap dipertahankan.

Baca Juga: Sukses Gelar Kirab Ogoh-ogoh di Kota Solo, Gibran Disentil Publik: Budaya Bali Biarkan Hidup di Bali!

"Itu kan bangunan lamanya tetap dipertahankan sayangku," balas Gibran dalam Twitter.

Sontak, jawaban Gibran itu menggelitik banyak warganet lainnya. Walau begitu, rupanya warganet lebih salah fokus dengan kata "sayangku" dibalasan Gibran, alih-alih konteks pembicaraan yang membahas bangunan Lokananta.

"Arep tak capture tak laporke mas Ethes, bapake sayang-sayangan mbek bapak-bapak," canda warganet.

"Hayo, sampek diceluk (disebut) sayang ngunu," tulis warganet.

"Disayang pasangan (tidak). Disayang wali kota (iya)," celutuk warganet.

"Iyaa aku juga sayang kamu kok mas Wali," tambah yang lain.

"Cie sayang-sayangan," ucap warganet lain.

"Sayangnya sayangku sangat rewel," komentar warganet.

"Jangan pakai 'sayangku' ah. Jangan genit gitu ah cintah," timpal lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI