Suara.com - Perampokan sadis terjadi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Kedaton Makmur yang beralamat di Jalan Laksamana Malahayati, Kota Bandar Lampung, pada Jumat (17/3/2023). Beberapa orang menjadi korban tembak sang pelaku yang saat itu membawa senjata api.
Sementara pelaku, Heri Gunawan (HG), kekinian sudah diamankan polisi. Ada sejumlah fakta menarik terkait perampokan BPR Arta Kedaton Makmur ini. Salah satunya, pelaku yang merupakan pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Berikut informasinya.
1. Pelaku Pasien RSJ
Ditemukan oleh polisi, kartu pasien atau kartu kuning yang dikeluarkan RSJ Lampung milik pelaku perampokan bank. Di dalamnya tercantum nama Heri Gunawan dengan nomor pasien 019622 yang beralamat di Jalan Pulau Seram 7, Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung.
Baca Juga: Ketergantungan Putau, Ini Motif Perampok Beraksi di Bank Arta Kedaton Makmur
Menanggapi penemuan itu, Humas RSJ Lampung, David, membenarkan kartu pasien tersebut dikeluarkan rumah sakit bersangkutan. Namun, ia belum bisa memastikan riwayat Heri dan memberikan informasi lebih rinci. Misalnya saja, soal pengobatan apa yang sedang dijalani pemilik kartu.
"Mungkin ada di datanya, tapi untuk identitas pasien kami tidak bisa membukanya. Kalau model kartunya, ya memang benar punya RSJ Lampung. Kami akan membuka rekam medis pemilik kartu kuning tersebut apabila dimintai pihak kepolisian," kata David, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (18/3/2023).
2. Korban Ditembak
Dalam insiden perampokan tersebut, ada tiga orang yang ditembak pelaku. Ketiganya mengalami luka tembak dan kekinian tengah dirawat di rumah sakit. Adapun para korban terdiri dari satu orang satpam dan karyawan Bank Arta Kedaton Makmur serta satu orang satpam lain dari Bank Mayora.
Berdasarkan keterangan para saksi, pelaku membawa dua unit senjata api berjenis air softgun dan revolver. Ia yang turun di Bank Mayora melihat ada pengawalan dari pihak bank tersebut ke Bank Arta Kedaton Makmur yang hendak bertransaksi.
Baca Juga: Kronologi Perampokan Bank Arta Kedaton Makmur, Pelaku Tembaki Karyawan dan Satpam
Ketika para satpam mengawal proses transaksi keuangan itu, pelaku datang dan langsung menodong korban. Ia juga beberapa kali menembakkan peluru ke atas. Setelahnya, ia masuk ke gedung Bank Arta Kedaton Makmur untuk merebut uang tersebut.
3. Aksi Heroik Karyawan Gagalkan Misi
Seorang karyawan BPR Arta Kedaton Makmur, Rendy Aditya, beraksi layaknya pahlawan usai menggagalkan perampokan di bank tempat ia bekerja. Ia nekat menghalau pelaku yang saat itu membawa dan bahkan menembakkan senjata api.
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku tampak mengejar seorang satpam ke arah lorong ruang kerja karyawan. Ia kemudian mengambil tas yang terjatuh dan berusaha kabur. Saat itu lah, Rendy menghampiri dan membantingnya dengan spontan.
Dikatakan oleh Rendy, saat pelaku terjatuh di lantai, ia dan beberapa karyawan lain dengan sigap memiting hingga menindih HG. Hal ini dilakukan agar pelaku tidak kabur. Kala itu, ia mengaku tak memikirkan senjata yang dibawa pelaku karena menurutnya keselamatan para rekan lebih penting.
4. Pelaku Punya Komplotan
Pihak kepolisian mengatakan bahwa pelaku perampokan Bank Arta Kedaton Makmur di Lampung tidak hanya dilakukan oleh satu orang. Diduga ada komplotan pelaku yang berjumlah tiga orang. Salah satunya, Heri yang kini sudah diamankan.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad menyebut penangkapan para pelaku perampokan bank itu harus segera dilakukan. Seluruh jajaran polres di Lampung pun sudah dikerahkan untuk mengejar komplotan perampok.
5. Uang Rampok untuk Beli Narkoba
Berdasarkan pengakuan pelaku, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto, hasil merampok itu rencananya akan dipakai untuk membeli narkoba. Sebab, sosok Heri ini, dikatakan Ino, memang seorang pecandu obat terlarang jenis putau.
"Motifnya, berdasarkan pengakuan pelaku (perampokan BPR Arta Kedaton Makmur), ia merupakan pengguna aktif narkoba jenis putau. Jadi diduga hasil pelaku merampok ini akan digunakan untuk membeli narkoba," kata Ino Harianto, dikutip Sabtu (18/3/2023).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti