Suara.com - Belum hilang duka akibat gempa dahsyat magnitudo 7,8 bulan lalu, warga Turki kini kembali diterjang bencana alam banjir bandang.
Banjir tersebut merendam sejumlah wilayah di Turki hingga menewaskan belasan orang dan memaksa sejumlah warga lainnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Seperti apa fakta-fakta banjir Turki ini? Berikut ulasannya.
Banjir dipicu hujan deras
Baca Juga: Banjir di Hulu Sumsel Bikin Sungai Musi Keruh, Pasokan Air Bersih di Palembang Menurun
Banjir bandang di Turki berawal dari hujan deras yang terjadi pada Selasa (14/3/2023) lalu waktu setempat. Badan prakiraan cuaca Turki memperkirakan hujan deras akan berlanjut hingga Rabu (15/3/2023).
Akibat hujan deras itu, banjir datang dan menerjang dua provinsi, yakni Provinsi Adiyaman dan Provinsi Sanliurfa.
Banjir tersebut menambah kesengsaraan warga Turki yang sebelumnya diguncang gempa bumi dahsyat pada 6 Februari 2023 lalu.
Banjir berdampak pada korban gempa
Dalam keterangan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Truki, banjir bandang yang terjadi di sana menerjang wilayah seluas 25 kilometer.
Baca Juga: Pertemuan Forum MIKTA, Puan Serukan Tiap Negara Kontribusi Lewat Inisiatif untuk Kerja Sama
Banjir tersebut juga melanda kamp pengungsian korban gempa bulan lalu dan sejumlah rumah sakit. Dalam sejumlah video yang beredar, terlihat arus banjir dipenuhi dengan lumpur dan menyapu mobil-mobil yang ada di sekitarnya.
16 orang dinyatakan tewas
Dalam bencana banjir bandang tersebut, dikabarkan sedikitnya 16 orang meninggal dunia. 12 tewas di provinsi Sanliurfa,termasuk 5 warga negara Suriah.
Sementara di Provinsi Adiyaman, dua orang dinyatakan meninggal dunia, setelah tenggelamakibat tersapu gelombang air.
Pada Kamis (16/3/2023) tim penyelamat kembali menemukan 2 korban meninggal lainnya, sehingga total jumlah korban tewas adalah 16 orang.
5 Orang dinyatakan hilang
Selain mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyatakan, 5 orang dilaporkan hilang di tiga lokasi.
Hingga berita ini dipublikasikan, tim penyelamat masih mencari lima orang tersebut, setelah banjir bandang mengubah jalan di Provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai.
Tak ada korban jiwa WNI
Dalam pernyataan persnya, Pejabat senior Fungsi Kekonsuleran Kedutaan Besar RI (KBRI) Ankara, Rahmawati, menyatakan hingga kini tidak terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa dalam bencana banjir bandang di Turki.
Menurut dia, ada 12 WNI yang tinggal di wilayah terdampak banjir bandang, namun semuanya dipastikan dalam kondisi selamat.
"KBRI telah melakukan komunikasi dengan 12 WNI yang masih tinggal di Sanliurfa, Adiyaman, dan Diyarbakir. Semuanya dalam kondisi selamat," ujar Rahmawati seperti tertera di pernyataan resmi KBRI Ankara, Jumat (17/3/2023).
Kontributor : Damayanti Kahyangan