Jokowi Apresiasi Warga Melayu-Banjar Ikut Dukung IKN Nusantara: Semoga Bisa Jadi Tuan Rumah di Tanahnya Sendiri

Jum'at, 17 Maret 2023 | 08:32 WIB
Jokowi Apresiasi Warga Melayu-Banjar Ikut Dukung IKN Nusantara: Semoga Bisa Jadi Tuan Rumah di Tanahnya Sendiri
Presiden Jokowi saat berpidato dalam acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023). (YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Melayu-Banjar karena telah memberikan dukungan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ia mau masyarakat Melayu-Banjar bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri.

Jokowi berharap kalau masyarakat Melayu-Banjar juga ikut berperan dalam pembangunan IKN Nusantara.

"Izinkan dalam kesempatan yang baik ini saya ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang diberikan masyarakat Melayu-Banjar terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).

Jokowi lantas menjelaskan kalau pemindahan IKN Nusantara itu bukan hanya sekedar memindahkan fisiknya, melainkan menciptakan pola pikir dan kerja yang baru. Hal tersebut menjadi upaya agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain.

Baca Juga: WOW...! Pakai Jaket Seharga Rp75 Juta, Iriana Asyik Joget Bareng Jokowi saat Nonton Konser Deep Purple

Apalagi menurutnya, saat ini antaranegara saling bersaing.

"Tidak mudah sekarang ini, antarnegara saling bersaing, antarnegara saling berebut. Baik itu yang namanya investasi, baik yang namanya lalu lintas dan persaingan itu tidak mudah," ucapnya.

Jokowi menganggap kalau misalkan tidak ada upaya untuk mengubah pola pikir dan kerja yang baru, Indonesia akan sulit berkompetisi dengan negara lain dan bakal terus menjadi negara berkembang.

Kepala Negara menyebut banyak negara di Asia maupun Amerika Latin yang terus menjadi negara berkembang sejak 70 tahun lalu karena tidak adanya keberanian untuk mengubah diri.

"Mengubah SDMnya dengan cara-cara kerja baru dan bekerja keras mengubah pola pikir itu yang diperlukan, sehingga yang muda-muda ini mau berubah, mau bekerja keras karena saudara-saudara semuanya bersaing dengan SDM-SDM dari negara lain."

Baca Juga: Jokowi Tegas Larang Impor Pakaian Bekas, Netizen: Impor Beras Gimana Pak?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI