Jurnalis Diintimidasi Aparat TNI Usai Beritakan Peresmian Jalan Bermasalah di Labuan Bajo oleh Jokowi

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 16 Maret 2023 | 20:15 WIB
Jurnalis Diintimidasi Aparat TNI Usai Beritakan Peresmian Jalan Bermasalah di Labuan Bajo oleh Jokowi
Sejumlah jurnalis di NTT dari Floresa.com diintimidasi aparat TNI setelah memberitakan tentang peresmian jalan Golo Mori - Labuan Bajo yang diduga bermasalah dalam pembebasan lahan. Foto: Ilustrasi kebebasan pers [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Nomor yang sama kemudian menghubungi jurnalis Floresa lainnya [C] pada pukul 16.38 Wita melalui aplikasi WhatsApp. Namun, tidak sempat direspons.

4. Pada waktu yang hampir bersamaan pada pukul 16.38 Wita nomor yang sama itu kembali menghubungi jurnalis Floresa (A). Dia memperkenalkan diri dari Kodim Manggarai. Dia bertanya apakah benar jurnalis A yang menulis berita kunjungan presiden Jokowi di Floresa. Jurnalis A menjawab, iya. Setelah itu dia menanyakan alamat kantor Floresa “supaya bertemu untuk koordinasi." Jurnalis A merespons dengan mengatakan, "Soal berita kunjungan presiden itu, nanti saya sampaikan ke pemimpin redaksi dan tim redaksi Floresa." Jurnalis A kemudian menanyai alasan koordinasi terkait berita tersebut dan apa yang salah dari berita tersebut, namun tidak dijawab. Kemudian, jurnalis A memintanya mematikan telepon.

5. Setelah telepon itu, ia mengirim pesan lewat WhatsApp kepada jurnalis A dan kembali meminta “nomor redaksi Floresa,” sambil meneruskan tautan berita “Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun Tanpa Ganti Rugi untuk Warga.” Dalam pesannya, ia mengajak jurnalis Floresa bertemu di Starbucks, Labuan Bajo, yang sekali lagi, katanya “untuk koordinasi” terkait berita itu. Namun, jurnalis Floresa tidak meladeninya dan memintanya untuk menyampaikan saja secara langsung jika ada yang dipersoalkan dengan berita itu.

6. Pada pukul 17.14 Wita, seorang jurnalis dari media lain di Labuan Bajo menelepon jurnalis A, namun tidak diangkat. Jurnalis itu kemudian menelepon lagi pada pukul 17.23 Wita. Telepon berlangsung selama 5 menit, meminta jurnalis A untuk bertemu dengan orang ia sebut sebagai intel TNI.

Jurnalis itu mengatakan, intel TNI itu sudah menelepon dirinya, meminta jadi penghubung untuk mempertemukan jurnalis A dengan intel tersebut. Ia mengatakan, intel itu mengajak jurnalis A bertemu karena atasannya meminta dia untuk mencari tahu, siapa nama jurnalis yang menulis berita Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun Tanpa Ganti Rugi untuk Warga. Jurnalis Floresa tetap memilih tidak mau mengikuti ajakan itu.

Floresa mengatakan bahwa berita tentang peresmian jalan bermasalah oleh Jokowi di Labuan Bajo itu merupakan produk jurnalistik yang mewartakan isu pengabaian hak warga untuk mendapat ganti rugi dalam proyek itu.

"Kami menilai bahwa upaya dari dua intel itu adalah bentuk intimidasi dan merupakan gangguan serius atas kerja jurnalistik yang kami jalankan," tegas Floresa dalam siaran persnya.

Adapun jalan yang diresmikan Presiden Jokowi di Labuan Bajo itu adalah akses menuju Golo Mori. Jalan itu dibangun untuk mendukung ASEAN Summit 2023 yang rencananya akan digelar di daerah tersebut pada Mei mendatang.

Baca Juga: Dituduh Mengintimidasi, Venna Melinda Beberkan Tujuan Temui Ferry Irawan di Tahanan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI