Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian usai berhasil menggagalkan keberangkatan 10 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Diketahui, 10 PMI itu dijanjikan pekerjaan sebagai staf bidang administrasi di sebuah situs judi online Kamboja.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun memuji kinerja kepolisian yang bergerak cepat menggagalkan keberangkatan tersebut. Ia juga meminta aparat untuk terus mengawasi dan mencegah keberangkaan PMI ke luar negeri.
"Saya mengapresiasi kepolisian yang telah berhasil menggagalkan keberangkatan pekerja migran ilegal tersebut," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
"Saya meminta kepolisian serta aparat terkait terus berkomitmen mencegah keberangkatan pekerja migran ilegal asal Indonesia ke luar negeri dengan tujuan apa pun," sambungnya.
Bamsoet juga meminta pemerintah untuk bersinergi dengan aparat dalam mempelajari modus yang dilakukan oleh jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ini demi mencegah terjadinya pekerja migran ilegal diberangkatkan ke luar negeri.
Sebagai informasi, kasus 10 PMI itu rencananya akan diberangkatkan dari Batam, Kepulauan Riau, menuju ke Kamboja lewat Malaysia. Pelaku TPPO sendiri berusaha mengelabui pihak imigrasi dengan menggunakan modus "tour and travel" agar para pekerja migran ilegal bisa lolos pemeriksaan.
Hal itu membuat Bamsoet meminta kepolisian memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang memberangkatkan PMI secara ilegal. Ia juga meminta polisi untuk terus mengusut pelaku terkait lainnya, sampai ke seluruh jaringan yang diduga terlibat dalam TPPO agar kasus serupa tidak terulang.
Dalam kesempatan ini, Bamsoet juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap modus penipuan yang dilakukan oleh sindikat pengiriman tenaga kerja Indonesia secara ilegal.
"Saya pun meminta pemerintah terus mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai prosedur keberangkatan pekerja migran yang legal atau resmi, termasuk sosialisasi agen-agen resmi keberangkatan pekerja migran," tambahnya.
Dengan demikian, Bamsoet berharap tidak ada lagi korban yang mengalami kerugian materi dan fisik akibat menjadi korban dalam TPPO. [ANTARA]