Suara.com - Sekelompok emak-emak yang tergabung dalam Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia menggelar aksi unjur rasa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Kamis (16/3/2023).
Mereka berunjuk rasa dengan menggelar teatrikal mencuci baju kotor sebagai simbol desakan ke KPK mengusut para pejabat negara yang memiliki kekayaan janggal, khususnya di Kementerian Keuangan yang belakangan menjadi sorotan.
Pantauan jurnalis Suara.com, mereka membawa empat ember yang berisi sejumlah tulisan kejahatan korupsi di berbagai sektor, di antaranya 'Mafia Bea dan Cuka,' 'Mafia Pajak,' 'Mafia Tanah,' dan 'Mafia Ilegal Logging.'
Setelah mencecerkan ember mereka mengeluarkan sejumlah pakaian untuk dicuci lengkap dengan peralatannya, sambil diiringi lagu berlirik, 'maling-maling kecil diadili, maling uang rakyat dilindungi.'
Orator dari mobil komando menyampaikan tuntutannya, salah satu mendesak KPK segera bergerak mengusut tuntas penyelenggara negara yang memiliki kekayaan yang janggal.
"Kami menduga, gaya hidup mewah dan ASN tersebut sebagai bagian dari Illicit Enrichment (Peningkatan Kekayaan Secara Tidak Sah). Oleh karena itu perlu ada tindakan secara hukum untuk mengungkap kebanalan dalam pengelolaan Pajak dan Cukai di Indonesia," teriaknya dengan lantang.
Selain membawa ember dan baju untuk dicuci, mereka juga membawa sejumlah poster berisi tuntutan, di antaranya 'Sita Harta Koruptor untuk Jaminan Sosial,' 'Audit Forensik Penerimaan Direktorat Pajak,' dan 'Bentuk Tim Pencari Fakta Investigasi Perpajakan.'
Kemudian terdapat juga poster besar dengan tulisan, 'Usut Mafia Pencucian di Kemenkeu dan Lembaga Negara Lainnya. Tangkap Bandit Pajak dan Pejabat Korup. Sita Harta Koruptor untuk Dana Perlindungan Sosial.'
Setelah selesai menggelar aksi mencuci baju dan menyampaikan tuntutannya, massa kemudian menyerahkan ember beserta baju yang dicuci ke KPK. Hal itu sebagai aksi simbolik, meminta KPK membersihkan pejabat negara yang korupsi.
Baca Juga: Kepala Kantor Pajak Jaktim Wahono Saputro Kembali Datangi KPK, jadi Saksi Rafael Alun?