Suara.com - Pertemuan ulang antara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menimbulkan banyak spekulasi, salah satunya terkait dukungan kepada Anies Baswedan.
Pengamat politik Jamilludin Ritonga menyebutkan bahwa pertemuan keduanya bukan untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Ini pertemuan banyak makna, ada yang menganggap dukungan kepada Anies dan lainnya. Tapi saya melihat ini tidak ada kaitannya dengan itu," ujar Jamilludin, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, pertemuan dua tokoh itu untuk membicarakan mengenai posisi menteri Nasdem di Kabinet Indonesia Maju. Pembicaraan itu tidak lepas dari sikap politik NasDem yang mengusung Anies sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: CEK FAKTA: Geger Rumah Anies Digerebek Densus 88, Ditemukan Paket Bom Bunuh Diri, Benarkah?
"Saya melihatnya Luhut tampaknya diutus Presiden Joko Widodo untuk membicarakan posisi NasDem di pemerintahan," lanjutnya.
Jamilludin menilai Surya Paloh diberikan dua opsi. Pertama, mempertahankan tiga menterinya dalam kabinet atau meninggalkan Anies di tengah jalan.
"Mungkin Surya Paloh diberikan dua pilihan antara bertahan di pemerintahan atau meninggalkan Anies," kata dia.
Ia yakin Surya Paloh tetap bersikukuh mendukung Anies meski konsekuensinya mengarah pada reshuffle tiga menteri dari NasDem.
"Paloh tentu akan memilih opsi mempertahankan dukungan kepada Anies," ujarnya.
Baca Juga: Surya Paloh Makan Siang Bareng Luhut Binsar Pandjaitan di NasDem Tower, Petinggi Demokrat Buka Suara
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.