Suara.com - Kasus yang melibatkan aparat kembali terjadi. Kali ini, viral mobil TNI tabrak mobil warga di daerah Pancoran, Jakarta Selatan. Kasus ini diceritakan dalam utas di Twitter pada Senin, 13 Maret 2023 lalu, dan mendapat tanggapan yang cukup ramai dari netizen.
Kronologi Kejadian Tabrakan
Peristiwa ini sendiri terjadi ketika D, korban yang mobilnya mengalami insiden tersebut, melintasi flyover Pancoran ke arah Tebet, Jakarta Selatan. Mobil yang dikendarai berjenis Honda HR-V berwarna abu-abu.
Ketika melintasi flyover ini, terdapat mobil sedan di depan kendaraan yang dikendarainya ini, dan mengurangi kecepatan secara mendadak karena terdapat lubang yang cukup besar. Secara otomatis, D kemudian menginjak rem secara mendadak agar tidak terjadi tabrakan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Innalillahi! Lesti Kejora Mendadak Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Tadi Pagi?
D sendiri berhasil berhenti tepat waktu sehingga mobilnya tidak menabrak mobil sedan yang disebutkan sebelumnya. Namun sial karena mobil D ini justru tertabrak oleh mobil berjenis Mitsubishi Expander Cross berwarna hijau tua berplat dinas TNI 14-03, yang kala itu dikendarai oleh K, yang berpangkat Pratu, dari arah belakang.
Kejadian ini menyebabkan mobil milik D ringsek di bagian belakangnya, sementara mobil berplat TNI tersebut mengalami kerusakan di bemper bagian depan.
Setelah kejadian ini, D kemudian meminta pertanggungjawaban dari K atas kerusakan yang dialaminya. Namun K hanya memberikan ganti rugi sebesar Rp1.000.000, yang dirasa tidak sepadan dengan biaya kerusakan yang dialami oleh D.
Pangdam Jaya Turun Tangan
Setelah kasus ini viral, K kemudian menjalani pemeriksaan di Pomdam Jaya. Panglima Kodam Jaya Mayjen Untung Budiharto sendiri kemudian meminta pada stafnya agar kejadian ini dapat diselesaikan secara damai.
Pada akhirnya, D dan K sepakat untuk berdamai setelah pertemuan secara langsung di Kantor Pomdam Jaya. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, dan dituangkan dalam surat perjanjian pembayaran ganti rugi yang dapat dipenuhi oleh K.
K sendiri yang berpangkat Pratu, adalah sopir salah satu pejabat TNI di Kodam Jaya. Ketika kejadian ini terjadi, K tengah bertugas mengambilkan pakaian pejabat Kodam Jaya tersebut.
Kejadian tabrakan ini kemudian berakhir damai, dan D, melalui unggahan media sosialnya, menyatakan bahwa kasus sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan setelah proses mediasi yang terjadi.
Kontributor : I Made Rendika Ardian