Suara.com - Massa aksi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau GEBRAK masih bertahan di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023) hingga malam ini.
Pantauan Suara.com, pukul 19.00 WIB, massa justru membuat barikade, merapatkan barikade dan saling merangkul. Massa tampak membuat barikade mengitari mobil komando yang ada di lokasi.
Petugas kepolisian melalui alat pengeras suara dari arah kawasan DPR RI mengimbau agar massa meninggalkan lokasi.
"Kepada seluruh massa aksi diperkanankan untuk pulang. Karena jalanan hendak dipakai untuk warga lainnya melintas," kata polisi melalui pengerasa suara.
Namun begitu, massa GEBRAK malah melawan suara imbauan polisi dengan memutar lagu lewat pengerasa suara di mobil komando. Peserta aksi lainnya sontak memberi sorakan dan bernyanyi bersama.
Di sis lain, aparat kepolisian juga membuat barikade panjang di dekat jalur Bus TransJakarta. Polisi menjaga barisan massa agar tidak mengganggu arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto yang kini dialihkan ke jalur Bus TransJakarta.
Blokade Jalan
Sebelumnya massa lebih dulu menutup akses jalur transjakarta di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Aksi ini dilakukan sekira pukul 04.00 WIB.
Mereka mengahalang jalur transjakarta dengan barrier beton pembatas jalur transjakarta. Beberapa pengendara terjebak dalam jalur tersebut.
Baca Juga: Massa GEBRAK Bongkar Paksa Kawat Berduri di Gerbang DPR RI, Pasang Spanduk Raksasa
Salah seorang pemotor, Boy (25) mengaku keberatan dengan jika aksi demonstrasi merugikan banyak pihak seperti ini. Pasalnya masyarakat yang tidak tahu apa-apa malah jadi korban atas penutupan jalan yang dilakukan oleh kelompok massa tersebut.
"Kalau sudah begini mah enggak bener. Liat saja tuh anak anak kecil segala kejebak," kata Boy kepada Suara.com, Selasa (14/3/2023).
Boy sendiri mengaku melintas di depan DPR lantaran ingin menjemput istrinya yang bekerja di kawasan Tomang Jakarta Barat. Buntut penutupan jalur ini waktunya jadi terbuang.
Imbas dari penutupan jalan oleh aksi massa ini, Jalan Gatot Subroto di depan DPR RI, lumpuh total. Tidak ada kendaraan yang bisa melintas.
Selain melalukan penutupan jalan, massa aksi juga melakukan pembakaran poster-poster tuntutan dan baliho raksasa yang berisi wajah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Tolak Perppu Ciptaker
Satu isu utama yang dibawa adalah penolakan pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. GEBRAK menilai Perppu tersebut terkesan dipaksakan pembentukannya.
"Penerbitan Perppu Cipta Kerja yang dipaksa-paksakan dan digenting-gentingkan pembentukannya oleh pemerintah," demikian tulis keterangan GEBRAK yang diterima Suara.com.
GEBRAK juga menilai DPR dan pemerintah mempunyai kesepakatan jahat untuk mengesahkan Perppu tersebut. Menurutnya, Perppu itu hanya akan membuat rakyat susah.
Selain itu, GEBRAK menilai DPR seharusnya tidak memiliki alasan logis agar mengesahkan Perppu tersebut. Sebab sebelumnya juga, UU Ciptaker sudah dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkaman Konstitusi.