Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengaku dirinya belum maksimal dalam memberikan kontribusinya untuk bansa dan juga negara Indonesia, terlebih dengan jabatannya sebagai wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut disampaikan oleh Ma'ruf Amin pada saat meluncurkan Buku ‘80 Tahun Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin: Kiai Wapres, Wapres Kiai’ yang dilaksanakan di Kempinski Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jl. M. H. Thamrin No. 1 Jakarta, Sabtu (11/3/2023).
Bahkan, Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut membandingkan umurnya yang panjang tidak lebih baik dan bermanfaat sebagaimana yang diperankan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ia menyebut bahwa umurnya sudah melebihi umur Nabi Muhammad SAW. Ma’ruf Amin saat ini berusia 80 tahun, sedangkan Nabi Muhammad mencapai 63 tahun.
Baca Juga: Dapat Penghargaan Wapres RI, 3 Daerah Wilayah Kerja BPJS Kesehatan Cabang Padang Berstatus UHC
Tidak hanya itu, Ma’ruf Amin juga berharap kepemimpinan dirinya dengan Presiden Joko Widodo bisa berakhir dengan baik sampai nanti ia harus lengser dari jabatannya.
Dalam kesempatan yang sama, Ma’ruf Amin juga turut menceritakan bagaimana akhirnya ia bisa terpilih untuk bisa mendampingi Jokowi dalam kapal kabinet Indonesia Maju, Ma’ruf menyebut bahwa ia mempunyai sejumlah pengalaman dalam dunia politik.
Merasa belum bermanfaat sebagai wapres, lantas seperti apakah rekam jejak Ma’ruf Amin? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Melansir dari situs resmi Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C) K. H. Ma’ruf Amin merupakan wakil presiden ke-13 Republik Indonesia.
Setelah berhasil memenangkan pemilihan sebagai calon wakil presiden, Ma’ruf Amin kemudian dilantik sebagai wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
Baca Juga: Potensi Kalahkan Anies Baswedan, Duet Prabowo Subianto Dan Ganjar Pranowo di Pilpres Dinilai Ideal
Tidak hanya menjabat sebagai wakil presiden, Ma’ruf Amin juga aktif mengikuti organisasi masyarakat sejak tahun 1964.
Ia juga mempunyai pengalaman legislatif sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 1999.
Ma’ruf Amin juga diketahui pernah mengemban sejumlah jabatan, mulai dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Ketua MUI, sampai dengan anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Dalam menjalani kariernya, Ma’ruf Amin sempat mendapatkan posisi pada pemerintahan maupun di legislatif.
Ma’ruf Amin pernah bekerja menjadi seorang guru di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Utara, pendakwah, Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama Jakarta, Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad.
Di pemerintahan, Ma’ruf Amin pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Di legislatif, Maruf Amin pernah menjadi DPRD Provinsi dari Utusan Golongan, DPR dari Partai Persatuan Pembangunan, DPRD Provinsi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), MPR dari PKB, hingga menjadi DPR dari PKB.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa