Suara.com - Menjadi rangkaian dari hari raya Nyepi, upacara Melasti dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Tidak sedikit yang masih bertanya mengenai makna upacara Melasti yang dilakukan ini. Untuk memahami ini, dapat dilihat dari tujuan yang dimiliki upacara tersebut.
Dikutip dari situs resmi Kabupaten Buleleng, berikut penjelasan makna upacara Melasti dan tujuan dari upacara ini.
Tujuan dan Makna Upacara Melasti
Terdapat beberapa tujuan yang menjadi dasar makna upacara Melasti.
Baca Juga: Penasaran Kenapa Ogoh-Ogoh Harus Dibakar? Ini Penjelasannya
Hal ini tertulis pada sebuah Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumskan dalam bahasa Jawa Kuno, yang berbunyi, ‘Melasti ngorania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana’.
Dari lontar tersebut, tujuannya adalah sebagai berikut.
1. Ngiring prewatek dewata, mengacu pada upacara yang didahului dengan pemujaan pada Sang Hyang Widhi dan segala manifestasinya.
Agar semua upacara dapat berjalan sesuai dengan tuntunan dari sang Dewata, sehingga semua lancar dan tidak muncul hambatan dalam bentuk apapun.
Melasti juga dilaksanakan dengan menyajikan sesaji berupa canang (berbentuk rangkaian bunga di dalam tempat janur) dan dupa, sebagai persembahan pada Ida Bhatara yang hadir pada upacara ini.
Baca Juga: Selain Pantangan, Apa yang Boleh Dilakukan saat Nyepi?
2. Angayutaken laraning jagat, yang berarti menghanyutkan penderitaan masyarakat.
Tujuan berikutnya adalah untuk membuat umat Hindu melenyapkan penyakit sosial dan penyakit di dalam pikiran, hingga wabah penyakit yang menimpa masyarakat luas.
3. Papa kelesa, berarti Melasti memiliki tujuan untuk menuntun umat Hindu utnuk menghilangkan kepapaannya secara individual.
Sedikitnya ada lima sifat yang membuat seseorang menjadi papa, yakni kegelapan atau mabuk yang disebut awidya, kemudian egois yang disebut dengan asmita, mengumbar hawa nafsu yang disebut dengan raga, sifat pemarah atau pendendam yang disebut dengan dwesa, dan rasa takut tanpa sebab yang disebut dengan adhiniwesa.
4. Letuhing buwana, artinya alam yang kotor.
Maksud dari upacara Melasti adalah untuk meningkatkan kesadaran umat guna mengembalikan kelestarian alam lingkungan dengan menghilangkan sifat manusia yang merusak lingkungannya sendiri.
5. Ngamet sarining amerta ring telenging segara, yang artinya mengambil sari kehidupan dari tengah lautan.
Ini mengacu pada upacara Melasti yang mengandung muatan nilai kehidupan yang universal, memberikan tuntunan dalam membangun kehidupan spiritual untuk pengelola hidup yang seimbang lahir dan batin.
Pada dasarnya, makna upacara Melasti adalah sebagai upaya penyucian dan pembersihan diri serta alam, dalam menyambut tahun yang baru di penanggalan tahun Saka. Semoga artikel ini berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya!
Kontributor : I Made Rendika Ardian