Bisa Berakibat Kematian, Warga Diminta Waspada Gejala Leptospirosis dari Kencing Tikus

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 14 Maret 2023 | 14:42 WIB
Bisa Berakibat Kematian, Warga Diminta Waspada Gejala Leptospirosis dari Kencing Tikus
Ilustrasi tikus penyebar infeksi Leptospirosis. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat diwanti-wanti untuk waspadai penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kencing tikus, tepatnya saat musim hujan. Peringatan ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menjelaskan bahwa leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini patut diwaspadai dengan serius karena bisa berakibat kematian.

Dini mengatakan, penularan penyakit ini melalui lingkungan, air, tanah becek, atau lumpur yang telah mengandung bakteri leptospira sp, di mana bakteri itu bisa menular jika masuk melalui luka atau lecet pada tubuh.

“Kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia," kata Dini di Tangerang, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga: Pemprov Jateng Imbau Warga Agar Hindari Aktivitas di Zona Rawan Merapi

"(Penularan) melalui selaput lendir yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia lewat selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet hingga makanan," lanjutnya.

Karena itu, warga diminta untuk selalu menjaga lingkungan untuk tetap bersih.

Adapun pencegahan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari menyimpan makanan atau minuman di tempat aman dari jangkauan tikus, serta rajin cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah terpapar air banjir, tanah becek atau lumpur.

"Dengan ini warga harus siaga untuk lingkungan yang bersih, karena tikus identik dengan lingkungan yang kotor,” pesan Dini.

Selain itu, warga juga bisa menjaga lingkungan dengan menerapkan 3M Plus. Pertama memasang perangkap tikus, kedua menutup luka dengan perban anti air, dan ketiga membersihkan luka secara rutin.

Baca Juga: 5 Tips Merawat Tanaman dengan Baik pada Musim Hujan, yuk Terapkan

“Perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak. Namun demikian masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa dihindari dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” pesannya.

Dini melanjutkan, gejala leptospirosis yang perlu diperhatikan adalah mengalami demam 38,5 derajat, sakit kepala, nyeri otot sampai kesulitan berjalan. Ditambah mengalami kemerahan pada selaput putih mata dan kekuningan pada mata dan kulit.

Jika ada yang mengalami gejala di atas, Dini menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Penyakit leptospirosis itu sendiri juga bisa diobati dengan menggunakan antibiotik sesuai resep dokter.

“Infeksi leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi ini," papar Dini.

"Jika mengalami gejala leptospirosis dan memiliki riwayat terpapar air banjir, tanah becek, atau lumpur, dalam dua minggu sebelum sakit, maka segera ke puskesmas atau fasyanker terdekat,” pungkasnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI