Bank Signature dan SVB Tutup, Pasar Kripto Dikhawatirkan Makin Amblas

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 14 Maret 2023 | 13:44 WIB
Bank Signature dan SVB Tutup, Pasar Kripto Dikhawatirkan Makin Amblas
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keruntuhan Silicon Valley Bank disusul Signature Bank dalam waktu kurang dari dua pekan. Hal ini dipastikan usai putusan dari otoritas negara bagian AS.

SVB sebelumnya silaorkan bangkrut pasca gagal bayar obligasi hingga kehilangan kepercayaan investor yang berdampak pada penarikan dana besar-besaran.

Padahal, SVb sempat mengalami kejayaan dengan nilai haarga saham yang menguat beberapa saat lalu. Nilai kripto stablecoin Circle (USDT) juga turut terdampak lantaran kepemilikan aset di SVB.

Pada masa jayanya, SVB mengalami kenaikan harga saham yang fantastis, tetapi itu kini sudah menjadi sebuah kertas yang mungkin, tidak berguna lagi.

Baca Juga: Miliaran Uang Kripto WNA Rusia Dikuras Perampok di Vila Bucu, Bali

Berdasarkan laporan dari Circle, per Senin (13/3/2023) lalu, dana dari perusahaan akan digunakan untuk menutup likuidasi USDT dengan pertukaran dolar AS rasio 1:1.

Signature Bank Bangkrut

Awal pekan ini juga kembali diramaikan dengan kabar penutupan Signature Bank setelah The Fed dan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS memutuskan untuk bersikap lebih moderat demi melindungi ekonomi AS dan menjaga kepercayaan pasar.

Dengan demikian, The Fed, sebut Cointelegraph, akan memberikan dukungan pada semua nasabah bank terkait.

“Semua deposan lembaga ini [Signature Bank] akan dijadikan utuh. Seperti resolusi Silicon Valley Bank (SVB), tidak ada kerugian yang ditanggung oleh pembayar pajak,” ujar pihak The Fed, dikutip via Blockchain Media.

Baca Juga: Luno Indonesia Luncurkan Fitur Multi Buy, Mudahkan Pelanggan dalam Membeli Berbagai Aset Kripto

Bank sentral AS itu mengklaim, langkah ini dipastikan dapat mendukung sistem perbankan AS tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Meski demikian, The Fed juga mengatakan, para pemegang saham dan utang tanpa jaminan mungkin tidak akan diprioritaskan oleh The Fed.

Untuk diketahui, Signature Bank dianggap sebagai salah satu bank ramah kripto dengan memegang dana sebesar US$88,6 milyar pada akhir tahun 2022 silam.

Keruntuhan FTX sebelumnya diprediksi tidak berdampak besar pada Signature Bank berkat diversifikasi aset. 

Sementara, hingga saat ini regulasi dan beberapa sentimen buruk masih menjadi batu ganjalan bagi pasar kripto yang diprediksi pasar mungkin akan mengalami bearish lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI