Suara.com - Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa di Indonesia ada dua kelompok organisasi agama besar yang jadi acuan masyarakat, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan dalam penetapan awal Ramadan. Tentunya, keduanya memiliki alasan dan dasar penetapan sesuai kriteria masing-masing.
Lantas, seperti apa beda penentuan tanggal Ramadan NU dan Muhammadiyah?
Beda Penentuan Tanggal Ramadan NU dan Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadan jatuh pada hari Kamis, tanggal 23 Maret 2023, di mana hal itu sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah.
Baca Juga: Kapan Tepatnya Awal Puasa Ramadhan 2023? Ini Prediksi Muhammadiya dan BRIN
Adapun tanggal 23 Maret ditetapkan sebagai awal puasa Ramadan, didapatkan berdasar pada hasil perhitungan dengan metode hisab yang cara perhitungannya melalui gerak matahari dan bulan. Hal itu tertera di dalam surat Ar Rahman ayat 5 serta surat Yunus ayat 5 yang artinya:
“Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan”, (Surat Ar-Rahman ayat 5).
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dia-lah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, suoaya kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia pula yang menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui", (Surat Yunus ayat 5).
Dengan demikian, 1 Ramadan 1444 H jatuh pada tanggal 23 Maret 2023.
Sementara itu, keputusan NU mengenai tanggal Ramadan akan ditetapkan setelah dilakukan rukyatul hilal atau melihat bulan secara langsung. Biasanya rukyatul hilal, akan dilakukan mendekati awal Ramadan dan juga Syawal.
Di Indonesia, biasanya akan menggunakan dua cara dalam menentukan awal Ramadan, yaitu mengunakan metode hilal dan hisab. Dalam Sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI akan menggabungkan kedua cara tersebut sebagai rujukan awal Ramadhan secara nasional.
Adapun penyelenggaraan Sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasar pada hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, dan juga hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan rukyatul hilal. Lantas, kapan Sidang Isbat penentuan Ramadan 2023 akan digelar?
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Muhammad Adib menyampaikan bahwa Sidang Isbat awal Ramadan akan dilaksanakan setiap tanggal 29 Syaban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, tanggal 22 Maret 2023. Jadi, kita tunggu saja seperti apa hasil dari Sidang Isbat tersebut.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama