Suara.com - Teka-teki harta milik Rafael Alun Trisambodo ternyata berimbas kepada penelusuran histori keluarganya yang juga diduga terlibat dalam harta "jumbo" miliknya. Sebelumnya, istri Rafael Alun, Ernie Mieke diketahui mempunyai beberapa perusahaan dan memiliki saham di perusahaan lainnya.
Kehidupan mewah Ernie yang sering dipamerkannya lewat media sosial ternyata membuka fakta baru. Ernie diketahui pernah melaporkan kasus di Klaten. Simak jejak kasus keluarga Rafael Alun Trisambodo.
Pernah laporkan kasus penggelapan bisnis kuliner
Dari fakta yang terkuak, ternyata Ernie sendiri pernah melaporkan kasus penggelapan uang dalam bisnis kuliner ke Polres Klaten sekitar tahun 2016-2017. Hal ini pun dibenarkan oleh Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa.
"Pernah dengar (Ernie melapor) tapi lupa. Entah benar atau tidak karena itu sudah lama," ungkap Umar saat dihubungi.
Umar pun mengaku dirinya akan segera mengecek berkas lama untuk memastikan apakah laporan atas nama Ernie benar-benar diterima oleh Polres Klaten. Dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, ia mengaku mengetahui bahwa Ernike akhirnya mencabut laporan tersebut karena sudah berdamai dengan pihak yang dilaporkannya.
Pengeroyokan yang dilakukan putra Rafael Alun
Kasus yang menyeret nama Rafael Alun ini sendiri bermula ketika sang putra, Mario Dandy diketahui mengeroyok anak dari pengurus pusat GP Ansor, David Ozora pada Februari lalu. Pengeroyokan yang diduga dilakukan karena dendam ini pun menghebohkan publik, terlebih lagi pengeroyokan ini menyebabkan David koma berhari-hari.
Rafael yang mengaku syok dengan tindakan sang putra pun mengungkapkan ucapan maafnya di media sosial. Namun, hal ini menjadi bumerang baginya karena jadi bulan-bulanan publik. Mario pun ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Mario Dandy Bunuh Diri dengan Cara Konsumsi Narkoba Sampai Overdosis?
Mengundurkan diri dari jabatan Kanwil Bagian Umum DJP
Akibat perbuatan sang anak, Rafael pun akhirnya mengajukan pengunduran dirinya sebagai Kanwil Bagian Umum DJP Jakarta II kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Namun, Sri Mulyani yang sudah mengecam perbuatan sang putra menolak pengunduran diri tersebut.
Harta "jumbo" Rafael Alun terungkap
Dari kasus yang melibatkan sang anak, Rafael Alun pun akhirnya ikut terseret karena kepemilikan mobil mewah Rubicon yang digunakan sang anak saat pengeroyokan nunggak pajak. Pihak KPK pun segera memanggil Rafael untuk dimintai keterangan.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan KPK pun mengungkap bahwa Rafael tidak patuh terhadap peraturan LHKPN karena banyak harta dan aset miliknya yang tidak dilaporkan di dalam LHKPN. Harta "jumbo" miliknya pun terungkap karena ia dan keluarganya diketahui memiliki beberapa perusahaan dan saham dengan jumlah besar.
Sri Mulyani minta usut sumber harta Rafael dan pejabat lainnya
Fenomena harta "jumbo" di tubuh pegawai Kemenkeu ini membuat Sri Mulyani geram. Ia pun meminta Inspektorat Jenderal segera memeriksa seluruh sumber harta dan aset milik Rafael Alun dan keluarga.
Tak hanya Rafael Alun, beberapa pejabat Kemenkeu pun ikut kena imbas dengan pemeriksaan harta yang dilakukan PPATK dan Kemenkeu beserta KPK. Kini, Kemenkeu masih bekerja sama dengan KPK dan PPATK untuk mengusut kasus ini lebih lanjut.
Kontributor : Dea Nabila