Suara.com - Rektor Universitas Udaya Bali I Nyoman Gde Antara ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi. Praktik korupsi diduga dilakukan pada dana sumbangan pengembangan institusi (SPI) mahasiswa baru seleksi jalur mandiri tahun akademik 2018/2019 sampai dengan 2022/2023.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Bali Agus Eka Sabana Putra mengungkapkan penetapan tersangka tersebut dilakukan berdasarkan alat bukti yang diselidiki.
"Sehingga pada tanggal 8 Maret 2023 penyidik pada Kejaksaan Tinggi Bali menetapkan kembali satu orang tersangka, yaitu Prof. Dr. INGA," kata Agus, Senin (13/3/2023).
Adapun penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil penyidikan penyidik Pidana Khusus Kejati Bali sejak 24 Oktober 2022.
Baca Juga: Viral Kasus Narkoba Ammar Zoni Disebut Pengalihan Isu Dugaan Penyelewengan Pejabat
I Nyoman Gde Antara diduga melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 12 huruf e juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Ia menjadi tersangka keempat setelah sebelumnya ada tiga tersangka yang sudah ditetapkan.Tiga orang yang dimaksud berinisial IKB, IMY, dan NPS
Agus mengungkapkan kalau tim penyidik pidsus Kejati Bali bakal terus mendalami fakta-fakta, modus serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam korupsi di Universitas Udayana. [ANTARA]