Rekam Jejak Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Ditagih Jelaskan Transaksi Janggal Rp 300 T

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 12 Maret 2023 | 16:40 WIB
Rekam Jejak Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Ditagih Jelaskan Transaksi Janggal Rp 300 T
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. ANTARA/HO-PPATK/pri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan terkait dengan transaksi janggal dengan total Rp 300 triliun yang ada di Kementerian Keuangan pada periode 2009-2023.

Informasi tersebut sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Ivan menyebut bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah memegang rekapitulasi dari beberapa ratus laporan yang pernah PPATK kirimkan kepada Kemenkeu sepanjang tahun 2009-2023.

Laporan tersebut terkait dengan mutasi rekening, serta dana yang berkaitan dengan tindak pidana yang ada pada dokumen individualnya. Mahfud MD menjelaskan kembali terkait dengan transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan.

Ia menyebut bahwa transaksi tersebut berasal dari dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan sebanyak 467 pegawai Kemenkeu sejak tahun 2009-2023.

Lantas, seperti apakah rekam jejak kepala PPATK Ivan Yustiavandana yang laporkan transaksi janggal Rp 300 triliun tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Rekam Jejak Ivan Yustiavandana

Ivan Yustiavandana merupakan kepala PPATK yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada hari Senin (25/10/2021) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ivan sendiri bukanlah orang baru di lembaga yang dipimpinnya tersebut, ia tercatat sudah mengabdi sejak tahun 2003 lalu.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pagi Ini Sri Mulyani Dijemput Menuju Jeruji Besi, Benarkah?

Ivan merupakan sarjana hukum dari Universitas Hukum. Setelah berhasil mendapatkan gelar S1, Ivan kemudian melanjutkan pendidikannya di Washington College of Law, Washington DC, Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI