Penyidik Analisa Sepatu Nike Dipakai Mario Dandy Saat Aniaya David, Apakah Itu Masuk Instumen Delik Kejahatan?

Minggu, 12 Maret 2023 | 15:49 WIB
Penyidik Analisa Sepatu Nike Dipakai Mario Dandy Saat Aniaya David, Apakah Itu Masuk Instumen Delik Kejahatan?
Tersangka Mario Dandy Satriyo saat rekonstruksi penganiayaan di David Ozora Latumahina di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023). [Suara.com/Alfian Winnato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik mengnalisis lebih dalam apakah sepatu yang digunakan Mario Dandy Satriyo (20) saat menganiaya David (17) masuk kategori alat kejahatan yang berpengaruh pada luka yang dialami korban. Luka akibat tendangan di kepala itu menyebabkan korban koma.

Hal itu disampaikan Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (12/3/2023).

"Penyidik bisa menganalisis apakah sepatu tersebut merupakan instrumental delik (alat kejahatan) yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban," kata Hengki.

Hengki menjelaskan, sepatu Nike yang digunakan oleh tersangka Mario saat rekonstruksi kasus penganiayaan David milik penyidik. Sepatu itu dipakai Mario sebelum rekonstruksi dimulai. Sepatu itu dipinjamkan oleh penyidik untuk menyesuaikan kejadian penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Sepatu Nike yang Dipakai Mario Dandy saat Rekonstruksi Ternyata Dipinjamkan Penyidik, Polisi: Jangan Ada Persepsi Lain

"Sepatu itu dipinjamkan untuk menyesuaikan situasi sebenarnya, karena saat kejadian MDS menggunakan sepatu saat melakukan penganiayaan dalam bentuk injakan ataupun tendangan ke arah yang vital yaitu kepala dan kepala belakang (tengkuk)," ujarnya.

"Jadi jangan ada persepsi lain, itu sepatu penyidik atas nama Bripka Hary," sambungnya.

Adegan Penganiayaan

Sebagaimana diketahui, Mario bersama tersangka Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) menjalani rekonstruksi kasus penganiayaan David di Kompleks Green Permata Boulevard, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023) siang. Keduanya dihadirkan langsung dalam proses rekonstruksi dengan total 40 reka adegan.

Sedangkan AG (15) anak berkonflik dengan hukum diwakilkan oleh peran pengganti. Alasan penyidik tidak menghadirkan langsung AG karena statusnya masih anak di bawah umur.

Baca Juga: Songongnya Mario Dandy Satrio Saat Rekonstruksi: Pakai Sepatu Bermerek Mahal Sampai Ngatur-Ngatur

Dalam proses rekonstruksi terungkap bahwa Mario sempat melakukan selebrasi seperti pesepakbola Cristiano Ronaldo usai menghajar David.

Pantauan Suara.com, awalnya anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo itu awlanya meminta David untuk push up sebanyak 50 kali. Namun, hal itu tidak mampu dipenuhi David. Dalam rekonstruksi ini, David digantikan dengan manekin.

Syahdan, Mario menyuruh David sikap tobat. Mario juga sempat meminta rekannya, tersangka Shane untuk mencotohkan sikap tersebut.

Selepas itu, Mario meminta David untuk mengambil posisi flank. Tak berselang lama, Mario memutari tubuh David lalu menendang bagian sebelah kanan kepala David.

"Tersangka menendang bagian kuping kanan di wajah sebelah kanan," ujar seorang polisi dengan pengeras suara di lokasi.

David pun tergeletak. Mario lalu menginjak-injak bagian kepala David. Shane sempat memancing Mario pada saat itu.

"Free kick, free kick," ujar Shane di lokasi.

Mario kemudian mengambil ancang-ancang dari atas trotoar, sambil sedikit berlari, Mario menendang sisi kiri kepala David.

Selepasnya, Mario memutari lagi tubuh David lalu selebrasi 'siu' bak Cristiano Ronaldo. Belum Berhenti, Mario kembali memukul kepala belakang David.

Belakangan publik menyoroti perbedaan penampilan antara tersangka Mario dan Shane dalam rekonstruksi. Di mana Mario terlihat mengenakan sepatu Nike seharga kisaran Rp1 jutaan. Berbeda dengan Shane yang hanya mengenakan sandal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI