Suara.com - Harta Kekayaan mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo hingga kini masih menjadi sorotan. Bahkan, sejumlah harta miliknya yang diduga tidak terdaftar di LHKPN terus dibongkar.
Salah satunya yang ramai beredar di Twitter yakni keberadaan rumah kos yang diduga milik Rafael Alun di kawasan Srengseng Jakarta Barat (Jakbar). Dalam unggahan salah satu akun Twitter @logikapolitik, selain berkasus, rumah kos tersebut diduga menjadi tempat penyimpanan sejumlah kendaraan milik Rafael yang tidak tercantum dalam LHKPN.
"Ada yang sedang mindah-mindahin mobil nih... Eh tapi ntar dulu aja, gue udah nyimpen GPS kok di mobil itu," tulis akun tersebut.
Cuitan tersebut kemudian dilanjutkan dengan foto sebuah bengkel yang menunjukan adanya beberapa mobil Toyota jenis Fj40 atau yang biasa dikenal dengan Hardtop.
Baca Juga: Harta Rafael Alun Trisambodo Terus Disorot, Kini Giliran Rumah Kos yang Diduga Miliknya di Srengseng
"Nggak ada yang lebih susah gitu ngumpetinnya... Mendingan elo bongkar tuh mobil, buang GPS nya... Kalau di sini mah no kontak yang punya bengkelnya juga gue punya...," cuit akun tersebut.
Sebelumnya, akun tersebut juga salah satu akun Twitter membeberkan rumah kos-kosan yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo di kawasan Srengseng, Jakarta Barat (Jakbar). Dalam cuitan itu disebutkan jika rumah kos yang memiliki 21 kamar tersebut dibangun tanpa izin.
"Ini Kosan Rat yang di Jakbar (2 poto berbeda), yang dibangun tanpa ada izinnya, total 21 kamar, 1 kamar nya 2,5 juta, itu belum sama listrik sama parkiran yah.." tulis akun Twitter @Logikapolitik.
Selain itu, akun itu juga menyebut jika rumah kos yang diduga milik Rafael Alun sempat tidak memiliki izin. Namun, kemudian ternyata bisa dibangun
"Dulu sempet kasus karena nggak ada izin, tapi dengan kekuatan uang nolimit kembali dibangun...," lanjutnya.
Baca Juga: Menilik Kronologi Penemuan Rp37 Miliar di Safe Deposit Box Rafael Alun Trisambodo
Tak hanya itu, akun tersebut membeberkan kondisi kos-kosan tersebut. Kondisi kos-kosan itu kini sedang sepi.
"Di sini tuh awalnya bilang nggak ada biaya Listrik sama parkiran, tapi ketika udah ngekost tiba-tiba ada tagihan parkiran/listrik. Jadi kosannya pada sepi, giliran ada kerusakan kosan, nggak ada yang mau benerin, kadang anak-anak kostnya sendiri yg benerin... Bukan itu aja...," ujarnya.
Akun tersebut juga mengungkapkan, jika kos-kosan tersebut kerap menunggak membayar listrik.
"PLN aja udah gedeg sama kost ini, rutinitas bulanannya itu telat bayar listrik, tapi anaknya si Rat hampir tiap hari kumpul-kumpul sampai pagi, cuma bikin brisik doang."
"Listrik telat bayar, ngegaji penjaga kost seenak palanya, padahal duit banyak tapi selalu kurang…," katanya.