Suara.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario Dandy Satrio (20) terhadap Cristalino David Ozora (17) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023) kemarin. Dalam rekonstruksi itu tersangka Shane Lukas (19) turut dihadirkan, namun pelaku anak inisial AG (15) digantikan oleh seorang pemeran pengganti.
Ada 40 adegan yang diperagakan ulang oleh Mario, Shane, pemeran pengganti AG serta saksi-saksi. Ada sejumlah fakta yang menyedot perhatian publik dari rekonstruksi tersebut, salah satunya AG yang diketahui merokok saat penganiayaan berlangsung. Simak sederet hal yang diketahui usai rekonstruksi penganiayaan David berikut ini.
1. AG Merokok Saksikan Mario Dandy Hajar David
Pacar Mario, yakni AG turut menyaksikan saat penganiayaan David berlangsung. Dia bahkan sempat merokok sebelum Mario menganiaya David. Momen AG merokok itu terjadi ketika David sedang dalam posisi sikap tobat.
Baca Juga: Sikap Tercela Mario Dandy Dan Pacar Usai David Dianiaya: Cuma Diam, AG Santai Isap Rokok
"Pada saat korban sikap tobat, anak AG mengambil korek yang berada di samping kepala bagian depan korban lalu menyalakan rokok. Rokok yang ada milik anak AG sendiri," ujar penyidik di TKP.
2. AG Tolak Pangku David
AG ternyata diminta membantu menahan kepala David yang terkapar setelah dianiaya Mario Dandy. Namun permintaan saksi N, ibu teman David itu ditolak oleh AG.
Saksi N yang melihat kejadian penganiayaan berteriak 'woi' untuk membuat Mario Dandy berhenti menganiaya David. N berlari dari balkon rumahnya untuk menolong David disusul suaminya, R.
Melihat kondisi David terkapar, N minta AG menahan kepala David di pahanya. AG tidak menahan kepala David memangku pahanya, tai hanya menahannya dengan menggunakan tangan.
N lalu meminta suaminya mengambil mobil untuk mengevakuasi David ke RS. Sementara itu Mario dan AG disebut hanya melihat.
3. Mario Dandy Kelabui Sekuriti
Penyidik minta adegan saat Mario menyuruh D untuk melakukan push up sebanyak 50 kali. Dikarenakan D tidak sanggup melakukan hal itu, Mario menyuruh untuk melakukan sikap tobat.
Setelah itu datanglah seorang sekuriti yang mengendarai motor datang ke tempat kejadian perkara penganiayaan David. Shane Lukas sudah mengetahui hal tersebut dan langsung memberitahukan pada Mario Dandy.
Penyidik menjelaskan saat itu sekuriti berhenti untuk melihat David, Mario Dandy, Shane Lukas, serta AG yang berdiri di belakang mobil Rubicon hitam. Sekuriti itu menanyakan pada para tersangka serta korban yang ada di TKP.
Mario Dandy menjawab sedang bertamu ke rumah temannya. Mendengar jawaban yang diucapkan Mario Dandy, sang sekuriti tidak menaruh curiga atas apa yang dilakukan para tersangka dan korban. Sekuriti itu akhirnya meninggalkan mereka dari TKP.
4. Mario Dandy Menata Posisi Kamera Biar Pas
Usai sekuriti pergi, Mario Dandy kembali menyuruh David dalam posisi push up. Dia kemudian menyuruh Shane Lukas untuk menyalakan handphone milik Mario Dandy untuk merekam.
Bahkan ketika itu Mario Dandy sempat membenarkan arah kamera agar menyorot antara David dengan dirinya dalam satu bingkai. "Kemudian ada adegan Mario Dandy Satrio (MDS) membenarkan posisi rekaman agar pas arah kameranya ke arah korban (David)," kata penyidik.
Kontributor : Trias Rohmadoni