Berdasarkan data yang diambil dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sejarah letusan Gunung Merapi terbagi menjadi empat periode yakni Para Merapi, Merapi Tua, Merapi Muda, dan Merapi Baru.
Pada Pra Merapi yang dimulai sejak sekitar 700.000 tahun yang lalu menyisakan jejak Gunung Bibi (2025 mdpl).
Jejak Gunung Bibi ini juga masih tampak berada di lereng timur laut Gunung Merapi.
Periode Merapi Tua aktivitas Gunung Merapi menyisakan bukit Turgo dan Plawangan yang lokasinya berada di lereng sebelah selatan.
Pada periode Merapi Muda yang terjadi kisaran 8000 sampai dengan 2000 tahun yang lalu, menyisakan kenampakan bukit Batulawang dan Gajahmungkur yang berada di lereng utara Gunung Merapi serta kawah pasar Bubar.
Pada periode tersebut diperkirakan terjadi sebuah letusan yang sangat besar. Periode Merapi Baru yang ditandai dengan terbentuknya kerucut puncak Merapi yang disebut sebagai Gunung Anyar pada bekas kawah Pasar Bubar ini dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu.
Kemudian, sejarah letusan Gunung Merapi baru ditemukan tercatat pada masa kolonial Belanda sekitar abad ke-17.
Sementara itu, letusan sebelumnya hanya dicatat berdasarkan waktu relatif.
Sejak tahun 1600-an tercatat bahwa Gunung Merapi sudah meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam empat tahun.
Baca Juga: Cara Menghindari Bahaya Abu Vulkanik Gunung Merapi Agar Tetap Aman
Adapun masa istirahat terpanjang dari Gunung Merapi yang pernah ada yakni selama 18 tahun yaitu pada abad ke-18 dan abad ke-19.