"Asli malah muak sama larangan menampilkan kemewahan ini. Malah terbacanya kayak mau bilang "hey hati-hati kawan mari sembunyikan hasil korupsi kita" Biar saja lah yang mau pamer, kan malah bagus jadi bisa dinilai publik," tulis salah seorang warganet.
"Pada ramai-ramai bikin instruksi ginian biar enggak ketahuan masyarakat
praktik sehari-hari mah bakal tetap seperti biasa. Sudah habitnya begitu," tulis yang lainnya.
Sejumlah warganet lain turut mengkritisi surat edaran tersebut. Ada yang mengatakan bahwa titik fokus masyarakat adalah sumber kekayaan, bukan 'pamer'-nya. Menurut mereka, flexing tidak masalah jika dana yang diperoleh bukan hasil korupsi.
"Cacat bernalar kok dipelihara. Yang dipermasalahkan masyarakat sumber uangnya, bukan pamer kemewahannya. Kalau pamer kemewahan tapi sumber uangnya jelas, kita juga ga peduli."
"Kok bisa ya bikin himbauan larangan untuk hedon, hedon ya hedon aja asal duitnya jelas dari mana. Hotman hedon tuh, artis2 dan pengusaha lain jg. Himbauan untuk kerja bersih tanpa korupsi harusnya."
"Poin yg didengungkan Kemenkeu kok jadi "perilaku hedon".?
Pdhl yg dikritisi masyarakat itu "perilaku korup-nya". Kok bs hartanya segunung?
"Kalau seperti itu praktek titip harta hasil korupsi ke orang lain atau money laundry tetap jalan. Akhirnya perilaku korup tetap terpelihara.."
"Jangan pamer gaya hidup mewah=diem diem aja biar gak diselidiki sumbernya, gitu kah? Harusnya gapapa pamer gaya hidup asal bisa mempertanggung jawabkan dari masa sumber uangnya. Kocak."
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Deputi Bidang Pencegahan KPK Akui Belum Tahu Safe Deposit Box Milik Rafael Alun: Baru Dengar Saya