Bela Kadernya Soal Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Surya Paloh: Lain Lubuk Lain Ikannya

Jum'at, 10 Maret 2023 | 17:23 WIB
Bela Kadernya Soal Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Surya Paloh: Lain Lubuk Lain Ikannya
Ketum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor Partai NasDem atau NasDem Tower pada Jumat (10/3/2023). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemberlakuan kebijakan sekolah jam 5 pagi untuk anak SMA yang ditetapkan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menimbulkan polemik dan kontroversi. Meski mendapat tentangan, namun kebijakan tersebut tetap berjalan.

Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh pun angkat bicara dan membela Gubernur Laiskodat yang merupakan kader partai berjargon restorasi tersebut. Surya menyatakan yang diterapkan Laiskodat hanya sebatas uji coba saja.

"Saya berpikir positif aja. Lain lubuk lain ikannya, mungkin barangkali itu tidak cocok kalau diterapkan di Jakarta," kata Surya di Kantor DPP Partai NasDem atau NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).

Kebijakan Laiskodat tersebut, menurut Surya Paloh, bisa jadi cocok diterapkan di NTT, tapi tidak di daerah yang lain.

Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu dan Proporsional Tertutup, Surya Paloh: Saya Percaya Kawarasan Masih Ada

Selain itu, ia mempertanyakan sejumlah pihak yang menilai kebijakan tersebut bakal merugikan.

"Tapi jangan-jangan cocok di NTT loh jangan salah. Kita pasti lihat apa ini hah, kalau itu barangkali merugikan, merugikannya dari apa?" katanya.

Surya bahkan menilai, jika hal tersebut merupakan kebijakan uji coba dengan dua kemungkinan, bisa berhasil dan tidak berhasil.

Kalau berhasil pasti akan dirasakan manfaatnya.

"Kalau dia nggak berhasil dia belajar dari ketidak berhasilan itu, kalau dia berhasil kita semua bisa mendapatkan nilai manfaat yang baik," tuturnya.

Baca Juga: Duet Anies-AHY Dinilai Lebih Menjanjikan Ketimbang Anies-Khofifah, Surya Paloh: Kita Tanggapin yang Baik-baik Saja

Surya Paloh juga beralasan yang dilakukan Gubernur Laiskodat juga merupakan usaha membangun etos dan kedisiplinan.

"Soalnya itu membangun etos. Bisa nggak dia disiplin? Kalau saya ditanya berpikir jangan-jangan jam 5 bisa apa nggak ini. Kalau bisa naik sedikit pangkatnya dari jam 5 ke jam 6 barangkali lebih mantap begitu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI