Profil Mulyanto, Anggota DPR yang Semprot Luhut Kurang Ajar Soal Kasus Depo Plumpang

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 10 Maret 2023 | 14:58 WIB
Profil Mulyanto, Anggota DPR yang Semprot Luhut Kurang Ajar Soal Kasus Depo Plumpang
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyemprot Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai sosok kurang ajar dan arogan.

Hal itu berkaitan dengan koordinasi pemerintah terkait penanganan korban ledakan depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang dinilai Mulyanto acak-acakan.

Sebelumnya Luhut menyatakan akan memindahkan permukiman masyarakat di sekitar depo. Mulyanto mendesak Luhut untuk berhenti bicara masalah yang bukan ranah kewenangan kementeriannya.

Lantas siapa Mulyanto yang berani menyemprot Luhut? Simak profil Mulyanto berikut ini. 

Baca Juga: CEK FAKTA: Penyidik Tetapkan Ahok Dalang dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Benarkah?

Profil Mulyanto

Mulyanto merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pria kelahiran Jakarta, 26 Mei 1963 ini mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Bidang Industri dan Pembangunan.

Selain itu Mulyanto adalah anggota Badan Legislasi (Baleg) dan anggota Komisi VII yang membidangi masalah Ilmu Pengetahuan-Teknologi (IPTEK), Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) dan Lingkungan Hidup.

Sebelum jadi politisi, Mulyanto kerja sebagai peneliti bidang nuklir di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Kemudian pada tahun 2005, dia ditarik pindah ke Departemen Pertanian oleh Menteri Pertanian yang saat itu dijabat oleh Anton Apriyantono.

Dia bekerja sebagai Staf Ahli Menteri dalam bidang Sistem Informasi dan Pengawasan. Selanjutnya pada tahun 2007, Mulyanto naik jabatan menjadi Inspektur Jenderal Departemen Pertanian.

Baca Juga: INFOGRAFIS: Bukan Hanya Plumpang, Ini Daftar Depo Pertamina di Indonesia

Setelah sukses di Departemen Pertanian, dia melanjutkan karier birokrasinya di Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sebagai Sekretaris Kementerian (Sesmen) pada tahun 2010.

Pada tahun 2015, Mulyanto bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang turut serta didirikannya. Dia ditugaskan sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) dan anggota Majelis Syura periode 2015-2020. 

Mulyanto pun kembali menjadi anggota Majelis Syura untuk periode 2020-2025. Dalam Pemilu 2019, Mulyanto terpilih jadi anggota DPR RI Daerah Pemilihan Banten 3 yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. 

Semprot Luhut kurang ajar dan arogan

Menteri sebelumnya mengatakan yang akan memindahkan pemukiman masyarakat korban ledakan depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara di sekitar Depo.

Padahal beberapa hari sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan memindahkan depo BBM Pertamina ke lahan milik Pelindo.

Menurut Mulyanto, perbedaan sikap tersebut akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat yang menjadi korban. Dia mendesak Luhut untuk berhenti bicara masalah yang bukan ranah kewenangan kementeriannya.

Terlebih ditekankan Mulyanto, pernyataan Luhut menentang arahan yang diberikan Wakil Presiden. Ia menyebut penentangan menteri itu merupakan hal yang haram dan tabu.

“Dari sisi tata kelola pemerintahan, haram dan tabu bagi seorang menteri menentang pendapat Wapres. Ini kan preseden buruk bagi tata kelola pemerintahan yang baik. Secara etika politik sikap ini termasuk kurang ajar,” kata Mulyanto pada Kamis (9/3/2023).

Oleh karenanya, Mulyanto meminta Presiden Jokowi agar menegur sikap Luhut yang dinilai arogan. Terlebih, ia menilai pendapat Luhut telah membuat warga di sekitar Depo Plumpang menjadi resah.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI