Kini Giliran KSAD Minta Jajarannya Hindari Gaya Hidup Mewah: Didik Keluarga Hidup Sederhana

Jum'at, 10 Maret 2023 | 08:41 WIB
Kini Giliran KSAD Minta Jajarannya Hindari Gaya Hidup Mewah: Didik Keluarga Hidup Sederhana
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2023, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Kamis (9/3/2023). (Dispenad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengingat kepada seluruh jajarannya untuk menghindari gaya hidup mewah. Ia meminta prajurit TNI AD mengajarkan keluarganya untuk hidup sederhana.

Hal tersebut disampaikan Dudung saat memberikan pengarahan kepada 731 peserta Apel yang terdiri dari para Pangkotama/Kabalakpus, Komandan Detasemen, hingga para Dansat dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2023, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Kamis (9/3/2023).

"Perbedaan generasi antara penyusun kebijakan, pelaksana, dan objek dari kepemimpinan harus diantisipasi, termasuk perubahan media informasi dan gaya hidup saat ini. Artinya harus ada penyesuaian dalam kehidupan prajurit dan keluarganya di satuan," kata Dudung.

"Hindari gaya hidup yang bermewah-mewahan, dan didik keluarga untuk hidup sederhana, mengedepankan toleransi dan empati kepada sesama," sambungnya.

Baca Juga: Setelah Mario Dandy, Kini Atasya Yasmine Anak dari Kepala Bea Cukai Menjadi Sorotan, Kenapa ya?

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2023, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Kamis (9/3/2023). (Dispenad)
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2023, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Kamis (9/3/2023). (Dispenad)

Dudung menyampaikan kalau kepemimpinan militer harus memahami ilmu dan sejarah perang, termasuk fase-fase perkembangannya.

Artinya, para Dansat dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang taktik, strategi, aktor dan persenjataan/alutsista yang digunakan dalam tiap generasi perang, mulai dari perang yang konvensional hingga perang terkini yang melibatkan siber.

"Setiap perubahan dan ketidakpastian dalam perang membutuhkan keputusan pemimpin militer dalam melihat dan menganalisa cara bertindak yang terbaik untuk mencapai tujuan (memenangkan perang). Untuk itu, pemimpin harus adaptif dalam menghadapi tantangan tugas, baik dalam kondisi perang maupun damai," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI