Suara.com - Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA) mengutuk keras upaya pembubaran paksa diskusi bertajuk 'Masa Depan Orang Utan Tapanuli dan Ekosistem Batang Toru' yang digelar di sebuah kafe di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023). Mereka mendesak pihak kepolisian untuk mengusut upaya pembubaran paksa yang dilakukan oleh empat orang tidak dikenal tersebut.
Ketua FORINA Dr. Aldrianto Priadjati mengungkapkan pihaknya mengecam adanya gangguan paksa untuk menghambat bahkan membubarkan jalannya diskusi. Menurutnya, upaya tersebut menghambat kebebasan berbicara dan berekspresi.
"Kami mengecam gangguan paksa terhadap diskusi publik dan menganggapnya sebagai upaya untuk menghambat kebebasan berbicara dan berekspresi," ungkap Aldrianto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/3/2023).
"Kami percaya bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam diskusi dan debat publik, mengekspresikan pandangan dan pendapat mereka dan didengar tanpa takut akan intimidasi atau pembalasan," sambungnya.
Baca Juga: Seorang Pria Ngamuk Minta Diskusi Orang Utan Dibubarkan, SIEJ: Itu Bahas Masalah PLTA Sumut
Salah seorang dari pelaku pembubaran paksa tersebut sempat terekam dalam sebuah video. Dalam video, terdengar dirinya mengatakan kalau diskusi yang kontra dengan pembangunan pemerintah itu tidak boleh diselenggarakan.
FORINA lantas mendesak pihak kepolisian untuk turun tangan melakukan penyelidikan atas upaya pembubaran paksa tersebut. Mereka juga meminta pelaku untuk bisa ditangani.
"Kami mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini dan meminta pertanggungjawaban para
pelaku atas tindakan mereka," ucapnya.
"Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk melindungi kebebasan berekspresi dan memastikan keamanan semua warga negara yang ingin terlibat dalam diskusi dan debat publik yang damai."
Pria Mengamuk
Baca Juga: Pemerintah Didesak Kaji Ulang Proyek PLTA Batang Toru, Selama 2 Tahun Renggut 17 Jiwa
Aksi pria yang marah-marah itu sempat direkam.
Dalam video berdurasi 1.17 menit terlihat pria tersebut tengah berdiri di tengah-tengah peserta diskusi. Dengan suara lantang ia memerintahkan agar diskusi dibubarkan.
"Nggak jelas ini, bubarkan acara ini," kata pria tersebut.
"Kalau misalkan acara ini untuk kontra persoalan pembangunan jangan lah ini kita sudah sama-sama ingin membangun negara ini loh," tambahnya.
Ia tampak ditenangkan oleh dua pria lainnya. Kemudian, datang seorang perempuan berhijab biru yang meminta pria itu untuk duduk dan menjelaskan secara baik-baik.
Namun, pria itu menolaknya sambil mendorong kursi hingga terjatuh.
"Ayo bubar, bubar, bubar semua, bubar!," tegasnya.
Perempuan itu yang awalnya bicara dengan tenang mulai menaikan nada bicaranya. Ia kemudian menanyakan sosok yang menyuruh pria tersebut.
Pria itu lantas membantah kalau dirinya seorang suruhan.
"Abang suruhan siapa?," tuturnya.
"Suruhan siapa? Nggak ada yang suruh saya!," bantah pria tersebut.
Kemudian, perempuan itu menanyakan apakah pria tersebut memahami atas konteks dari diskusi yang digelar. Pria itu menjawab kalau diskusi itu membahas penolakan pembangunan.
"Intinya ini kontra pembangunan di sana kan? Nggak boleh, nggak boleh, bubar, bubar!," ungkapnya.